BACA JUGA:Mana-mana Ada Penyusup,Mardiono soal Berkata Kader PPP Dukung Capres -Cawapres 02
Selanjutnya, sambung Hasyim, adalah segmen empat dan lima yang mana masing calon mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh mereka. Terakhir adalah segmen ke enam atau penutup dengan masing-masing kandidat menyampaikan pernyataan pamungkas.
"Jadi kalau diubah (formatnya) akan menjadi pertanyaan, kenapa diubah? karena sudah 3 kali, karena sudah jadi pola dan sudah ada pakemnya maka diikuti," Hasyim menandasi.
Jokowi Kritik Debat Capres, Sarankan KPU Ubah Format Presiden Joko Widodo (Jokowi) Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Terbatas Rencana Pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu, 28 Desember 2022. (Dok Humas Sekretariat Kabinet RI)
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomentar soal jalannya debat capres pada Minggu malam 7 Januari 2024.
Menurut Jokowi, jalannya debat lebih terlihat seperti adu serang personal dengan minimnya substansi dari visi masing-masing kandidat.
"Memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan, yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya tidak apa-apa. Asal kebijakan, asal policy, asal visi tidak apa-apa," kata Jokowi kepada wartawan, Senin 8 Januari 2024.
BACA JUGA:Untuk Di Pahami Masyarakat,Syarat Pindah Memilih Pemilu 2024
Jokowi mencatat, debat capres yang mengangkat tema soal pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional, minim substansi dan lebih berisi penyerangan secara personal dan pribadi.
"Jadi saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," ujar Jokowi.
Bapak Jokowi berharap agar tidak terjadi situasi yang sama seperti debat ketiga, maka disarankan penyelenggara debat yakni KPU agar mengevaluasi formatnya.
"Debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu sehingga hidup. Saling menyerang tidak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang, bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif personal," kata Jokowi.
"Saya kira tidak baik (saling menyerang) dan tidak mengedukasi," Ujarnya.