DISWAYPROBOLINGGO.ID. Ukraina,Selasa 12 Desember 2025.Respon,Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan negaranya tidak memiliki hak hukum maupun hak moral untuk menyerahkan wilayah kepada Rusia, dalam kesepakatan apa pun yang bertujuan mengakhiri invasi Moskow terhadap Kyiv yang berlangsung hampir empat tahun terakhir.
"Apakah kami membayangkan akan menyerahkan wilayah? Kami tidak memiliki hak hukum untuk melakukannya, berdasarkan hukum Ukraina, konstitusi kami, dan hukum internasional. BACA JUGA:Serahkan Senjata: Hamas, Bila Pendudukan Israel Diselesaikan BACA JUGA:Tegaskan:Hamas Tak Ingin Memerintah Gaza Selesai Perang Dan kami juga tidak memiliki hak moral apa pun," tegas Zelensky dalam konferensi pers terbaru, seperti dilansir AFP, Selasa,09 Desember 2025. Zelensky mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS), yang menjadi penengah antara Ukraina dan Rusia, sedang berusaha menemukan kompromi untuk masalah ini.BACA JUGA:Katakan Harga Mati: Tidak Palestina-Iran! Israel Ultimatum Negara Ini
BACA JUGA:Stop Serang Suriah:Trump Telepon Netanyahu, Peringatkan Israel
BACA JUGA:PSN:Pemerintahan Prabowo Mau Impor 200 Ribu Sapi Perah Dan Hamil
Masalah jaminan keamanan untuk Kyiv juga menjadi salah satu poin penting dalam perundingan tersebut. "Kuncinya adalah mengetahui apa yang akan siap dilakukan oleh mitra-mitra kami jika terjadi agresi baru oleh Rusia. Saat ini, kami belum menerima jawaban apa pun untuk pertanyaan ini," kata Zelensky dalam konferensi pers online pada Senin,08 Desember 2025waktu setempat. Setelah menghadiri pertemuan di London, ibu kota Inggris, Zelensky terbang ke Brussels, Belgia, untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin NATO dan Komisi Eropa. BACA JUGA:Terseret Skandal Netanyahu Minta Pengampunan:Kepada Presiden Israel BACA JUGA:Tegaskan:Hamas Tak Ingin Memerintah Gaza Selesai Perang "Kemudian, pada malam hari, sekitar pukul 01.00 waktu setempat atau tengah malam, saya akan pergi ke Italia,"Ungkapnya dalam konferensi pers. Zelensky mengatakan bahwa para pejabat Ukraina dan Eropa "akan membahas 20 poin ini" yang diterima dari pihak AS. Dia menambahkan bahwa proposal balasan akan sudah siap pada Selasa 09 Desember 2025malam untuk dikirimkan ke Washington.