KOREA SELATAN:Menyerah Dipalak Amerika, Pengaruhnya Perekonomian Tidak Stabil

Senin 17-11-2025,19:34 WIB
Reporter : KANS HABSHI
Editor : KANS HABSHI

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Seoul,Senin17 Nopember 2025.Perang Tarif Donald Trump Membuat,Korea Selatan (Korsel) mulai merasakan dampak dari kesepakatan dagang terbarunya dengan Amerika Serikat (AS), setelah pemerintah Seoul berkomitmen menanamkan investasi jumbo US$350 miliar (Rp5,8 triliun) di sektor-sektor strategis Negeri Paman Sam.

Presiden Korsel Lee Jae Myung secara terbuka mengungkapkan kegelisahan tersebut dalam pertemuan dengan para pemimpin bisnis pada akhir pekan lalu. Lee Jae Myung  menekankan bahwa arus modal yang semakin kuat ke AS berpotensi membuat investasi domestik menyusut.

BACA JUGA:Harga Pangan AS Melonjak:Trump Potong Tarif Impor Ratusan Produk

BACA JUGA:Cikande 5 Ton Udang:Kementerian LH Dimusnahkan Karena Terpapar Radioaktif

Dalam Hal ini, Lee meminta konglomerat Korea untuk kembali menoleh ke pasar dalam negeri. "Ada kekhawatiran bahwa investasi domestik bisa menyusut seiring meningkatnya investasi menuju Amerika Serikat," ujarnya, dikutip dari Reuters, Senin 17 Nopember 2025.

Lee turut meminta perusahaan berkonsultasi dengan pemerintah agar dapat memanfaatkan paket investasi US$350 miliar tersebut secara optimal.

BACA JUGA:Putusan MKD DPR:Surya Paloh Hormati Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach

BACA JUGA:RESPON:Roy Suryo Setelah Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi

Bukan Jepang-Korsel, Angka Bunuh Diri Meledak di Turki Gegara Ini

Korea Nyaris Chaos Karena Orang Ini, Rela Perang Demi Tetap Berkuasa

Meski investasinya ke AS kian besar, raksasa teknologi Samsung memastikan bahwa mereka tidak akan meninggalkan pasar lokal. Chairman Samsung Electronics Jay Y. Lee menegaskan bahwa perusahaan akan meningkatkan investasi domestik, menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi anak muda, dan memperkuat kolaborasi dengan perusahaan kecil, menengah, serta startup. Dalam forum yang sama, Hyundai Motor Group mencuri perhatian dengan pengumuman investasi domestik senilai 125,2 triliun won (Rp1.435 triliun) untuk periode 2026-2030. Dua raksasa galangan kapal, Hanwha Ocean dan HD Hyundai, juga membeberkan rencana investasi besar mereka.

Dampak kesepakatan dengan AS ini sudah mulai terasa di sektor semikonduktor. Samsung mengonfirmasi pembangunan pabrik chip memori baru, P5, yang sebelumnya tertunda sejak 2023 karena lemahnya permintaan smartphone dan PC. Pabrik ini akan memasok chip untuk server tradisional dan server AI, di tengah lonjakan harga semikonduktor global akibat ketatnya pasokan. Bulan ini, Samsung bahkan menaikkan harga sejumlah chip memori hingga 60% dibandingkan September, menandakan kekuatan pasar mulai berpindah ke produk-produk yang diburu untuk pengembangan AI.

BACA JUGA:RAZIA:Total 300 Pekerja Korea Selatan Ditangkap

BACA JUGA:Redenominasi:Purbaya, Rupiah Urusan BANK INDONESIA

Produksi massal di pabrik P5 dijadwalkan dimulai pada 2028, dengan rencana investasi infrastruktur tambahan untuk menopang ekspansi jangka panjang. Samsung menyatakan, memasuki era AI global, permintaan chip memori diprediksi melonjak sehingga perusahaan harus mengamankan kapasitas produksi lebih awal. "Dengan era AI global yang memasuki tahap penuh, Samsung Electronics memperkirakan adanya peningkatan permintaan jangka menengah hingga panjang untuk semikonduktor memori. Untuk merespons perubahan pasar dengan cepat, perusahaan berencana mengamankan lini produksi lebih awal,"Ungkapnya Samsung Electronic s dalam pernyataannya.

 

Kategori :

Terpopuler