DISWAYPROBOLINGGO.ID.Hongkong,Kamis 06 Maret 2025.Akhirnya China Ultimatum Amerika Serikat bahwa mereka siap menghadapi "perang dalam bentuk apa pun" sebagai respons terhadap perang tarif perdagangan yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.
Perang dagang antara dua kekuatan besar ini semakin memanas pada Selasa,04 Maret 2025, setelah Trump menaikkan tarif impor barang dari China hingga total 20 persen. Sebagai balasan, China menerapkan tarif 15 persen pada produk pertanian Amerika.
BACA JUGA:Gazprom Kasih Peringatan: Sektor Riil Cadangan Gas Uni Eropa Menipis
BACA JUGA:Ternyata Biang Keroknya : Sebab Gedung ATR/BPN Kebakaran, Menteri Nusron
"Jika perang adalah yang diinginkan AS, entah itu perang tarif, perang dagang, atau bentuk perang lainnya, kami siap bertarung hingga akhir," bunyi unggahan Kedutaan Besar China di Washington di X.
Pernyataan ini menegaskan kembali pernyataan sebelumnya dari Kementerian Luar Negeri China yang dirilis segera setelah kebijakan tarif baru Trump mulai berlaku. Kementerian itu menegaskan China akan melawan AS "sampai akhir" jika Washington terus mengobarkan perang tarif, perang dagang, atau jenis perang lainnya.
Di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS, China juga mengumumkan peningkatan anggaran pertahanannya sebesar 7,2 persen tahun ini.
BACA JUGA:Efek Kebijakan Donald Trump:Investor Asing Langsung Masuk RI
BACA JUGA:Negara Eropa Merencanakan:Lepaskan Aset Beku Rusia Rp4.565 Triliun
Anggaran pertahanan tersebut jauh melampaui target pertumbuhan ekonomi China yang diperkirakan sekitar 5 persen tahun ini. Sejak Presiden Xi Jinping menjabat sebagai presiden lebih dari satu dekade lalu, anggaran pertahanan China melonjak dari 720 miliar yuan pada 2013 menjadi 1,78 triliun yuan (setara Rp4.031,81 triliun) tahun ini.
Xi menargetkan modernisasi penuh militer China pada 2035, dengan pengembangan senjata baru seperti rudal, kapal perang, kapal selam, serta teknologi pengintaian canggih.
"Intimidasi tidak akan menakuti kami. Perundungan tidak akan berhasil. Tekanan, paksaan, atau ancaman bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi China. Siapa pun yang mencoba menggunakan tekanan maksimal terhadap China telah memilih lawan yang salah dan salah perhitungan," bunyi pernyataan Kemlu China seperti dikutip The Independent.
BACA JUGA:ASN Pindah ke IKN: Tergantung Pemerintah Prabowo Subianto
BACA JUGA:RUSIA BUKA SUARA: Zelensky & Trump Debat Luar Biasa
Yang Mana, dalam pidatonya di hadapan Kongres AS pada Selasa (4/3) malam, Trump mengklaim bahwa negara-negara lain telah menggunakan tarif perdagangan untuk merugikan AS selama bertahun-tahun, termasuk China.