DISWAYPROBOLINGGO.ID.Moscow, Jum'at 20 Desember 2024.Belum Perang Ukraina Lanjut Ke Suriah Di Mana,Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan Pasukannya telah Mengevakuasi 4.000 Tentara Iran Dari Pangkalan Udara Hmeimim, Suriah, ke Kota Teheran, Iran.
BACA JUGA:Target Nyata! Rusia Marah Jenderalnya Dibunuh: Negara-negara NATO
BACA JUGA:Penggeledahan KPK Gedung BANK INDONESIA: Direktur Utama BI Bilang Efeknya Pengaruhi Rupiah
“Sebelumnya, kawan Iran kita meminta bantuan kita untuk mengerahkan satuan mereka di Suriah, tetapi kini mereka meminta kita untuk membantu menarik mereka,” Ujarnya Putin saat konferensi pers tahunan di Moskow, Kamis19 Desember 2024, dikutip dari TASS. Putin menyebut ada sejumlah satuan pro-Iran yang dievakuasi ke Lebanon dan Irak. Evakuasi itu dilakukan setelah kelompok oposisi Hayat Tahrir al-Sham menumbangkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Akan tetapi, dikutip dari Iran International, seorang panglima senior Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) membantah adanya evakuasi.BACA JUGA:Gencatan Senjata Gaza Dan Hukuman Mati Netanyahu
“Ada banyak orang Iran yang sudah tinggal lama di Suriah, dan Rusia merelokasi sebagian besar dari mereka ke Iran,”Ucapnya Wakil Komandan Markas Pusat Khatam al-Anbiya, Mohammad Jafar Asadi. “Mereka bukan pasukan penasihat Iran, kami menarik sendiri pasukan penasihat kami dari Suriah.” “Kami tidak mengizinkan Rusia menarik pasukan militer kami.” Pesawat Rusia terlihat di pangkalan udara Khmeimim pada hari Senin 09 Desember 2024. Pesawat Rusia terlihat di pangkalan udara Hmeimim pada hari Senin 09 Desember 2024 (Citra satelit ©2024 Maxar Technologies) IRGC sudah lama menjadi sekutu penting Rusia di Suriah dan Ukraina. Rusia mengerahkan ratusan drone buatan IRGC di Ukraina, sementara pasukan Iran dan Rusia melewan milisi pemberontak yang kini menguasai ibu kota Suriah.BACA JUGA:GUBERNUR BI BUKA SUAR : Dolar AS Semangkin Kencang,Ada Dalangnya
BACA JUGA:Militer Perang Putin : Rusia di Ambang Kemenangan, Pertahanan Ukraina Hancur Lebur
Putin memberi sinyal bahwa pasukan Rusia di Suriah yang sudah lama berada di Suriah tidak akan ditarik. “Kami menjaga kontak dengan semua kelompok di Suriah dan semua negara di kawasan itu. Mereka semua berkata bahwa akan lebih baik jika kita mempertahanan pangkalan kita di sana,” kata Putin. Putin juga berkata dia belum bertemu dengan Assad yang kini berada di Rusia. Meski demikian, dia mengaku akan berencana bertemu dengannya. Mantan agen intelijen itu menyebut negara-negara lain bisa menggunakan pangkalan Rusia untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Suriah. “Kalian ingin menggambarkan bahwa semua yang terjadi di Suriah saat ini adalah suatu kegagalan, kekalahan Rusia. Saya memastikan kepada kalian bahwa itu tidak benar,” Sambungnya. Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara pada pertemuan KTT BRICS di kota Kazan, barat daya Rusia pada Rabu 24 Oktober 2024. “Dan saya akan menyampaikan alasannya kepada kalian. Kita datang ke Suriah 10 tahun lalu untuk mencegah kantong teroris diciptakan di sana,”Ujarnya. Putin mengklaim Rusia telah mencapai tujuannya di Suriah. BACA JUGA:TERCIDUK:Kades di Boyolali Dinikahkan , Tertangkap Berduaan di Rumah Janda Cantik BACA JUGA:Al-Julani Berisi Pesan : Kirim Pesan ke Iran, AS, dan Israel,Dari Masjid Umayyah di Damaskus “Sekarang banyak negara Eropa dan Amerika Serikat yang ingin membangun hubungan mereka (penguasa baru Suriah). Jika mereka adalah organisasi teroris, mengapa Barat pergi ke sana? Itu artinya mereka telah berubah.” Di Mana, negara-negara Uni Eropa telah mencari jaminan dari rezim baru Suriah agar rezim itu menjauhkan diri dari Rusia dan Iran serta berupaya mendatangkan perdamaian bagi Suriah. “Rusia dan Iran bukan teman kalian dan mereka tidak membantu kalian ketika kesusahan,” kata Kepala Bidang Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, Senin. “Mereka meninggalkan rezim Assad, ini pesan yang sangat jelas, yang menunjukkan bahwa tangan mereka sedang sibuk di tempat lain, dan mereka melemah.” Nasib pangkalan Rusia masih menggantung Sementara itu, Rusia mengakui nasib dua pangkalan militernya di Suriah belum ditentukan setelah rezim eks Presiden Bashar al-Assad ditumbangkan oleh HTS. “Kami berkontak dengan perwakilan pasukan yang kini mengontrol situasi di negara itu.” Adapun Senin lalu, Rusia telah mengevakuasi beberapa staf kedutaannya di Suriah. Sehari sebelumnya, citra satelit memperlihatkan personel militer Rusia mulai berkemas di Khmeimim. Pekan lalu diplomat Rusia berkata penarikan pasukan Rusia secara penuh dari Suriah bisa saja terjadi.