Rusia: Fuul Obrolan Putin dan Netanyahu, Tawaran Penting Israel

DISWAYPROBOLINGGO.ID.

Komunikasi Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Israel Benjamin Israel melakukan serangan udara terhadap situs nuklir dan militer Iran melakukan pembicaraan via telepon pada untuk membahas dinamika yang terus berkembang di Timur Tengah, terutama menyangkut situasi di Suriah dan ketegangan yang kembali meningkat antara Israel dan Iran.

BACA JUGA:Arab Saudi Menyampaikan: Konferensi Solusi Dua Negara Digelar di New York

BACA JUGA:Donald Trump Sampaikan :Perang Thailand-Kamboja

Obrolan ,Yang Mana Kremlin, Putin kembali menegaskan komitmen Rusia terhadap penyelesaian damai konflik regional. Putin menekankan pentingnya menjaga keutuhan, kedaulatan, dan integritas teritorial Suriah di tengah kekacauan pasca-runtuhnya pemerintahan Bashar al-Assad pada akhir tahun lalu.

"Moskow siap berkontribusi dalam segala cara yang memungkinkan untuk mencari solusi negosiasi terkait ketegangan seputar program nuklir Iran,"Ujarnya pernyataan Kremlin, dilansir RT, Selasa,29 Juli 2025.

BACA JUGA:Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 terjadi di wilayah Provinsi Gorontalo

BACA JUGA:Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 terjadi di wilayah Provinsi Gorontalo

Pilihan Redaksi

Laut Merah Panas Lagi, Houthi Warning Baru-Semua Kapal Kena Serang

2 LSM Israel Ini Bela Palestina, Tegaskan Memang Ada Genosida di Gaza

Mantan Presiden Terbukti Bersalah Manipulasi Saksi soal Perang Saudara

Putin juga menawarkan bantuan Rusia untuk memfasilitasi dialog antara Israel dan Iran setelah dua negara itu terlibat saling serang dalam konflik yang berlangsung selama 12 hari. Dalam konflik tersebut, Israel melakukan serangan udara terhadap situs nuklir dan militer Iran yang didukung oleh Amerika Serikat, yang kemudian dibalas oleh Teheran melalui serangkaian serangan balasan.

Adapun Rusia adalah salah satu dari sedikit negara yang menghubungi kedua belah pihak Yang Mana, segera setelah serangan pertama diluncurkan dalam upaya meredakan ketegangan. Rusia juga telah mengusulkan beberapa kerangka kompromi kepada semua pihak yang terlibat.

Kedua pemimpin juga sepakat untuk melanjutkan dialog mengenai isu-isu bilateral dan internasional yang mendesak.

Situasi di Suriah turut menjadi fokus pembicaraan. Setelah rezim Assad tumbang, Israel memperluas kehadirannya di wilayah Suriah melebihi batas Dataran Tinggi Golan, dengan alasan untuk mencegah kekuatan-kekuatan yang dianggap bermusuhan mengambil posisi strategis di dekat perbatasannya.

BACA JUGA:Tidak Ada Ijin Kongres Amerika Serikat: Marah ke Donald Trump Karena Serang Iran

BACA JUGA:Agenda Iran Dan Amerika Serikat Berunding Gagal :Iran ,Paman Sam Khianati Diplomasi

Dalam beberapa bulan terakhir, militer Israel bahkan melancarkan sejumlah serangan udara terhadap Kementerian Pertahanan Suriah di Damaskus, dengan alasan membela komunitas minoritas Druze di wilayah selatan Suriah.

Ketegangan di wilayah ini sebagian berhasil diredam melalui kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat antara Netanyahu dan pemimpin interim Suriah, Ahmad al-Sharaa. Al-Sharaa merupakan mantan komandan milisi Islamis Hayat Tahrir al-Sham yang kini mengambil alih pemerintahan sementara di Suriah pasca-kejatuhan Assad.

Moskow menyatakan bahwa dalam konteks kompleks ini, dialog langsung antara para pihak adalah krusial. Kremlin menegaskan bahwa Rusia siap memainkan peran sebagai penengah demi mendorong stabilitas jangka panjang di kawasan yang terus dilanda konflik berkepanjangan.

 

Sumber: