DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta,Dengan Adanya Kerja Sama Antar Negara Di Pertahanan Akhirnya Di Nyatakan Negara,Rusia Dalam Waktu Dekat Akan mengerimkan Armada Kapal Perangnya Ke Indonesia.Di Mana Akan dilaksanakan di Surabaya, 4-8 November 2024.
BACA JUGA:Pesan PBB : Khusus ke RI, Mohon Selamatkan Pengungsi BACA JUGA:Ternyata Lebih Hebat Ada:Chip Otak Elon Musk Tersingkir Di Mana, terkait latihan perang dengan TNI Angkatan Laut di perairan Laut Jawa. Konfirmasi agenda tersebut bahkan diutarakan Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, di kediamannya di Jakarta, kepada Awak Media.Tolchenov mengatakan kedua negara terlibat latihan bersama bernama Orruda 2024. Nama ini diambil dari gabungan dua kata, Orruda, yang berarti elang dalam bahasa Rusia, dan Garuda dalam bahasa Indonesia.
"Awal November nanti, akan ada dua kelompok kapal Rusia dari Angkatan Laut Rusia yang akan datang ke Surabaya,"Ujarnya dikutip Selasa (29/10/2024).
BACA JUGA:Ocehan :Netanyahu , Hizbullah Rencanakan Invasi Luar Biasa ke Israel
BACA JUGA:Pelanggaran Hukum : Pemilik Media X ,Elon Musk Tujuannya Menangkan Donald Trump di Pilpres AS
"Yang pertama akan terdiri dari tiga korvet, dan mereka akan berpartisipasi dalam latihan Angkatan Laut Rusia-Indonesia yang pertama dalam sejarah," tuturnya. Untuk Saat ini, dalam penjelasan dari TNI Angkatan Laut, Angkatan Laut Rusia akan mengerahkan korvet RF Soversheny, RF Gromky dan RF Aldar Tsydenzhapov. Ketiganya diketahui merupakan bagian dari armada Pasifik Rusia. Baik Soversheny, Gromky, dan Aldar Tsydenzhapov merupakan kapal perang jenis korvet kelas Steregushchiy seri keempat dari proyek 20380, yang dikembangkan oleh Biro Desain Angkatan Laut Pusat Almaz. Kapal ini dapat digunakan dalam sejumlah tugas seperti mengintai musuh (kapal dan kapal selam) dan mendukung pendaratan artileri, sehingga memang diandalkan karena teknologi 'silumannya'. Kapal tipe ini ini memiliki bobot mati penuh sebesar 2.200 ton dan LOA 343 kaki (105 m), lebar 36 kaki (11,1 m) dan draft 12 kaki (3,7 m). Ini adalah dimensi yang besar untuk sebuah korvet dan diklasifikasikan oleh NATO sebagai fregat. BACA JUGA:Jangan Gunakan Dolar AS :Putin Minta China Sampai Republik Indonesia BACA JUGA:Basuki Pamit ke Komisi V DPR: Susana TerharuSistem propulsi kapal ini adalah susunan pencampuran dua mesin diesel utama atau CODAD dengan empat mesin diesel Kolomna 16D49, masing-masing berkekuatan 5.916 hp (4,4 MW) pada 1.000 rpm. Ini memberikan kapal kecepatan maksimum 26 knot dan jangkauan 3.800 mil laut pada kecepatan rata-rata 14 knot.
Dalam tingkat Nasional, kapal kelas Steregushchy dipersenjatai dengan kombinasi sistem rudal, termasuk rudal Kh-35 dan rudal 3M-54 Klub. Selain itu, ada pula sistem pertahanan anti pesawat Kashtan di atas kapal, namun di beberapa armada terbaru, telah disediakan sistem yang lebih baru dari Kashtan, SAM REDUT-K.
Selain tiga kapal perang korvet, Rusia juga akan mengirim kapal pengisian bahan bakar. BACA JUGA:Harvey Moeis:Sidang Korupsi Timah, Kerusakan Lingkungan Makin Masif Adanya Penambangan 5 Smelter BACA JUGA:Waktu Di Perpanjang 22 Jam Dalam Sehari :Bursa Efek New York Ada pula kapal tunda penyelamat Alatau dan helikopter KA-27. Tolchenov menambahkan bahwa ini bukanlah pengiriman pertama armada laut Rusia dalam bulan November ini. Akan ada rombongan armada baru yang datang, meski tidak dijelaskan secara rinci kapal apa saja yang akan datang. "Dan yang kedua, rombongan kapal lain akan datang sedikit kemudian, tetapi juga mulai bulan November juga ke Surabaya," tambahnya. Tolchenov menyebut latihan ini merupakan langkah penting dalam kerja sama militer bilateral kita dengan Indonesia. Ia juga menyebut latihan ini dilakukan hanya dalam kerangka bilateral kedua negara. "Kita bekerja sama hanya untuk memperkenalkan potensi pertahanan kita satu sama lain untuk menemukan cara-cara ketika kita mungkin dapat melakukan beberapa hal bersama untuk bekerja sama,"Sambungnya. Ketika ditanya terkait niatan latihan ini dengan menyinggung Australia, Tolchenov menjelaskan bahwa latihan ini tidak ditujukan untuk pamer atau menantang siapapun. Diketahui, Australia merupakan negara sekutu rival Rusia, Amerika Serikat (AS). Canberra juga diketahui mengecam langkah Moskow di Ukraina. Bahkan bergabung dalam pakta militer AUKUS dengan Washington dan Inggris. "Ini bukan seperti kerja sama melawan siapa pun,"Tegasnya.