Investigasi itu dilakukan atas permintaan dari panitia penyelenggara Miss South Africa untuk mengonfirmasi kewarganegaraan Chidimma. Selain itu, Kementerian juga menuding ibu Chidimma melakukan penipuan dan pencurian identitas.
Tak lama setelah tudingan tersebut, Chidimma memutuskan untuk mengundurkan diri dari kontes Miss South Africa. Pengumuman itu ia sampaikan di Instagram resminya, @chichi_vanessa.
“Setelah menimbang dengan penuh kehati-hatian, saya mengambil keputusan berat untuk mundur dari kompetisi (Miss South Africa) demi keselamatan dan kesejahteraan saya dan keluarga saya,” tulis Chidimma pada 8 Agustus lalu.
Kebencian dan rasisme di Afrika Selatan
El Pais melaporkan, kasus Chidimma ini kian menunjukkan bahwa rasisme dan kebencian terhadap warga kulit hitam di Afrika Selatan terus memburuk. Diskriminasi juga kerap ditunjukkan terhadap para imigran. Padahal, praktik apartheid atau praktik pemisahan telah berakhir sejak 30 tahun lalu.
“Serangan terhadap Chidimma Adetshina tidak datang dari pertanyaan soal keabsahan dia sebagai warga negara, melainkan dari penampilannya, dugaan keasingannya, dan kebangsaan orang tuanya,” ucap juru bicara Institute of Race Relations (IRR) Afrika Selatan, Michael Morris.
Dan Juga , dilansir The Guardian, kontestan Miss South Africa yang memiliki darah kulit putih atau Asia tidak mengalami perundungan seburuk Chidimma. Menurut partai Economic Freedom Fighters, serangan terhadap Chidimma mengungkap bahwa warga Afrika Selatan masih memiliki pola pikir penjajah yang melekat.
Tak lama setelah Chidimma mengundurkan diri dari Miss South Africa, ia kabarnya diundang untuk berpartisipasi di kontes kecantikan Miss Universe Nigeria.
“Saya mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada orang-orang luar biasa yang telah menunjukkan kepedulian dan dukungan yang sangat besar. Saya telah menerima undangan dari panitia kontes kecantikan Miss Universe Nigeria. Ini sangat membahagiakan, karena saya telah memutuskan untuk berpartisipasi di Miss Universe Nigeria 2024,” Ujarnya Chidimma, sebagaimana dilansir Sahara Reporters.