1 Tahun Meningkat Rp 565 T:Utang Pemerintah Capai Rp 8.353 T per 31 Mei 2024

Selasa 02-07-2024,15:34 WIB
Reporter : KANS HABSHI
Editor : KANS HABSHI

DISWAYPROBOLINGGO.Jakarta,Selasa 02. Juli 2024.Penjelasan Keadaan Keuangan Di Mana,Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengungkapkan, Posisi Hutang Pemerintah Sampai 31 Mei 2024 Tercatat Sebesar Rp 8.353,02 Triliun.

Angka ini naik Rp 14,59 triliun dibandingkan posisi akhir April 2024 sebesar Rp 8.338,43 triliun dan naik Rp 565 triliun dari posisi Mei 2023 sebesar Rp 7.787,51 triliun.

BACA JUGA:Inspektur Upacara HUT ke-78 Bhayangkara:Di Rencanakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi)

BACA JUGA:Pemerintahan Prabowo:Retno Sebut Evakuasi 1.000 Korban Gaza ke RI Wajib Di Laksanakan

"Ditinjau dari posisi outstanding utang pemerintah, jumlah utang pemerintah per akhir Mei 2024 tercatat Rp 8.353,02 triliun,"Ujarnya Sri Mulyani dalam Buku APBN Kita, Selasa 02 Juli 2024.

 

Di mana,Sri Mulyani menyampaikan rasio utang per akhir Mei 2024 mencapai 38,71 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

 

Angka itu masih di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.

Secara rinci, utang pemerintah yang berasal dari SBN sebesar Rp 7.347,50 triliun.

BACA JUGA:Saham Saat Ini:IHSG Bakal Menguat di Awal Pekan

BACA JUGA:Pilgub Jakarta:SahroniKalau Hanya Lawan Ridwan Kamil ,Gampang

 

Terdiri dari SBN domestik senilai Rp 5.904,64 triliun, dan SBN valas sebesar Rp 1.442,85 triliun.

 

Dalam Hal ini,jumlah utang pemerintah dalam bentuk pinjaman sebesar Rp 1.005,52 triliun.

Terdiri dari pinjaman dalam negeri senilai Rp 36,42 triliun, dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 969,10 triliun.

"Mayoritas utang pemerintah berasal dari dalam negeri dengan proporsi 71,12 persen," katanya.

Lebih lanjut, hingga akhir Mei 2024, lembaga keuangan memegang sekitar 41,9 persen kepemilikan SBN domestik, terdiri dari perbankan 22,9 persen dan perusahaan asuransi dan dana pensiun 18,9 persen. Kepemilikan SBN domestik oleh Bank Indonesia sekitar 22,2 persen. Sementara, asing hanya memiliki SBN domestik sekitar 14,1 persen termasuk kepemilikan oleh pemerintah dan bank sentral asing.

BACA JUGA:Menko Hadi Beri Penjelasan:tindakkan Tegas Di Lakukan Untuk Bandar Judi Online

BACA JUGA:Mundurnya:Bambang Susantono dan Dhony,Kontraktor Proyek IKN Gelisah

Dalam Hal ini juga,Sri Mulyani menyampaikan, pemerintah mengutamakan pengadaan utang dengan jangka waktu menengah-panjang dan melakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif. Adapun, hingga 31 Mei 2024, profil jatuh tempo utang pemerintah terhitung cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo di kisaran 8 tahun.

"Per akhir Mei 2024, profil jatuh tempo utang pemerintah terhitung cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo (average time maturity/ATM) di 8 tahun,"Tegasnya.

Kategori :