DISWAYPROBOLINGGO.Amerika Serikat,Senin 03 Juni 2024.Dengan Perkembangan Bursa Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup bervariasi Untuk perdagangan Jumat 31 Mei 2024.
BACA JUGA:Jelang Pemilu AS:Investor Khawatir Utang Pemerintah Memgunung
BACA JUGA:Akan Gunakan Kekerasan:Pendukung Donald Trump, Ancam Rusuh
Indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat, sementara Nasdaq terpantau menurun. Investor menunggu rilis data-data ekonomi AS akhir Mei 2024, seperti laju inflasi hingga keputusan suku bunga The Fed.
Dilihat Dari Reuters, Senin 03 Juni 2024, Dow Jones Industrial Average naik 574,84 poin, atau 1,51 persen menjadi 38.686,32. Indeks S&P 500 menguat 42,03 poin, atau 0,80 persen menjadi 5,277.51. Nasdaq Composite turun 2,06 poin, atau 0,01 persen menjadi 16,735.02.
BACA JUGA:Rupiah Strong: Bisa Jadi IHSG Hijau Bias Kurs Rupiah
BACA JUGA:SUMBER DAYA ALAM:Solid Naik,Nikel 2,1 Persen, Batu Bara 0,9 Persen
Dow Jones mencatat persentase kenaikan harian terbesar sejak November 2023 karena reposisi akhir bulan mendorong reli di akhir bulan.
Hampir semua sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor energi naik 2,5 persen. Sementara sektor teknologi ditutup sedikit berwarna merah.
“Kami benar-benar melihat lonjakan volume menjelang akhir bulan,” kata Joe Saluzzi, kepala Equity Trading di Themis Trading di Chatham, New Jersey. Menurutnya hal itu mungkin terkait dengan reposisi akhir bulan.
Volume perdagangan di bursa AS berjumlah 14,60 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,56 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
BACA JUGA:Gas 836,06 Mmscfd:Produksi Minyak Pertamina EP 69.417 Barel
BACA JUGA:SIAPKAN NIK:Beli Pertalite dan LPG 3 Kg Dibatasi Mulai Juni 2024
Selama bulan Mei 2024, S&P 500 naik sekitar 4,8 persen, Nasdaq melonjak 6,9 persen dan Dow naik 2,4 persen. Namun untuk pekan ini, S&P 500 turun sekitar 0,5 persen, Nasdaq turun 1,1 persen dan Dow turun 0,9 persen.
Di Mana, Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS meningkat 0,3 persen pada bulan lalu. Menurut laporan Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan, ini menyamai kenaikan yang belum direvisi pada bulan Maret. Hal ini juga menunjukkan belanja konsumen melambat lebih dari yang diperkirakan.