Hormati Hasil Pemilu:Taiwan Minta China 'Terima Kenyataan'
Foto:AFP Kandidat presiden dari Partai Progresif Demokratik Lai Ching-te, tengah, yang juga dipanggil William, di tempat pemungutan suara di Kota Tainan, Taiwan selatan, 13 Januari 2024 --
BACA JUGA:Update 80 Orang Tewas, 180 Belum Ditemukan, Korban Gempa Jepang
BACA JUGA:Tak Pantas, Itu Berbahaya ,Mantan Panglima :Kapolri soal Estafet Kepemimpinan
"Kementerian Luar Negeri menyerukan kepada pihak berwenang Beijing untuk menghormati hasil pemilu, menghadapi kenyataan dan berhenti menekan Taiwan agar interaksi lintas selat yang positif dapat kembali ke jalur yang benar," bunyi pernyataan itu.
Terpisah, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Minggu 13 Januari 2024. menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Lai, melalui postingan di platform X. "Kami mengucapkan selama kepada Lai Ching-te atas kemenangannya dalam pemilihan presiden Taiwan," tulis Blinken.
Washington, sambung Blinken, berkomitmen menjaga perdamaian dan stabilitas lintas Selat, serta menyelesaikan perbedaan secara damai, bebas dari paksaan dan tekanan. Blinken tampak merujuk kepada China yang membayang-bayangi pelaksanaan pilpres di Taiwan kemarin.
Merespon Komentar Blinken, Kementerian Luar Negeri China pun memberikan reaksi keras. "Kami sangat menyesalkan dan dengan tegas menentang hal ini, dan telah menyampaikan pernyataan serius kepada pihak AS," Ujarnya.
BACA JUGA:Tahun 2024 Lampiaskan Kemurkaan Kepada Rusia ,Zelensky Bersumpah
BACA JUGA:5 Buah Aneh Yang Tersebar Diseluruh Dunia, Salah Satunya Ada Di Indonesia.
Kemarahan China atas intervensi AS bermula pada 2016, ketika eks Presiden Donald Trump berbicara melalui telepon dengan pendahulu Lai, eks Presiden Tsai Ing-wen.
Itu merupakan percakapan pertama antara pemimpin AS dan Taiwan sejak eks Presiden AS Jimmy Carter mengalihkan pengakuan diplomatik Taiwan ke China pada 1979.
Sumber: