Hormati Hasil Pemilu:Taiwan Minta China 'Terima Kenyataan'

Hormati Hasil Pemilu:Taiwan Minta China 'Terima Kenyataan'

Foto:AFP Kandidat presiden dari Partai Progresif Demokratik Lai Ching-te, tengah, yang juga dipanggil William, di tempat pemungutan suara di Kota Tainan, Taiwan selatan, 13 Januari 2024 --

DISWAYPROBOLINGGO ID.Taipei, Minggu 14 Januari 2024.Taiwan menyerukan China untuk dapat 'menerima kenyataan' dan menghormati hasil pemilu yang memilih sosok pro-demokrasi Lai Ching-te sebagai presiden. Pemilu Taiwan dilaksanakan pada Sabtu13 Januari  2024.di bawah tekanan diplomatik dan militer Beijing. 

BACA JUGA:VinFast Vietnam Ready Investasi Bangun Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia

BACA JUGA:Diduga Lakukan Pelanggaran Gibran Di Ambon,TKN Turunkan Tim Investigasi

Adapun kemenangan Lai — yang juga dikenal dengan nama William Lai ini sudah diprediksi, lantaran kerap unggul jauh di setiap survei menjelang pemilu. Bagi China, Lai merupakan sosok berbahaya dan separatis yang mendukung kemerdekaan Taiwan. 

Dikutip dari AFP, politisi dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa itu telah bersumpah meningkatkan pertahanan Taiwan dari intimidasi China. "Saya berjanji akan menjaga Taiwan dari ancaman berkelanjutan dari China," Ujarnya Lai dalam pidato kemenangannya. 

Menurut data resmi Komisi Pemilu Pusat Taiwan, dari total 99 persen suara yang telah dihitung pria yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai wakil presiden itu berhasil memperoleh 40,2 persen suara. 

BACA JUGA:MAHFUD : Diselesaikan Bawaslu,Adanya Bagi- Bagi Voucher CAR FREE DAY (CFD) DI Solo

BACA JUGA:Tim Evakuasi Terkendala Cuaca,Gempa Jepang Korban Capai 73 Orang

Sementara pesaing Lai dari Partai Kuomintang yang lebih dekat dengan China, Hou Yu-ih, berada di posisi kedua dengan perolehan suara 33,5 persen. 

Pelaksanaan pemilu di Taiwan berada di bawah intimidasi China — terlihat dari empat kapal Angkatan Laut China di sekitar perairan pulau itu di hari pemungutan suara, disusul oleh aktivitas jet-jet tempur mereka yang melintas hampir setiap harinya. 

Kementerian Pertahanan Taiwan menambahkan, sebuah balon udara juga dilaporkan melintasi pulau berpenduduk sekitar 23 juta orang itu.

Lai dijadwalkan mulai mengambil alih kekuasaan pada 20 Mei 2024 mendatang, bersama wakil presiden pilihannya Hsiao Bi-Khim. Hsiao sebelumnya menjabat sebagai utusan Taiwan untuk Amerika Serikat. 

Terima Kenyataan

Sehari setelah pemilu dilaksanakan, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengeluarkan pernyataan ditujukan khusus untuk China. Dijelaskan, China harus bisa menerima kenyataan dan menghormati hasil pemilu — bukan mengintimidasi secara diplomatik atau bahkan militer. 

Sumber: