Drastis Turun Harga Batu Bara Mencapai 4,5%

Drastis Turun Harga Batu Bara Mencapai 4,5%

Alat Berat Sedang Memuat Baru Bara --

DISWAYPROBOLINGGO ID.Selasa,26 Desember 2023.Drastis Jatuh Harga batu bara terkoreksi Beberapa hari beruntun dan jatuh ke bawah level US$ 140. Koreksi harga batu bara terjadi seiring produksi dunia tahun ini yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masanya sementara di sisi lain permintaan ke depan diproyeksi turun.

BACA JUGA:Google Tahu Siapa Investor Ikut Proyek IKN Gibran Minta Mahfud MD Cros Cek.

Melansir dari CNBC Indonesia, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Januari ditutup di posisi US$ 138,25 per ton atau turun 1,43% pada perdagangan Rabu (20 Desember 2023). Posisi tersebut adalah yang terendah sejak 5 Desember 2023 atau 11 hari terakhir. Pelemahan harga ini ditandai dengan telah jatuhnya harga selama lima hari beruntun. Selama beberapa Hari harga batu bara dratis 4,5%.

BACA JUGA:BASMI KORUPSI DI TAMBANG!! Rakyat Sejahtera Rp20 Juta per Bulan.

Amerika Serikat mencatatkan penurunan produksi batu bara, meski penurunannya tidak sebesar penurunan permintaan. Selain itu, Amerika Serikat diperkirakan akan mengalami penurunan produksi yang lebih besar lagi hingga 2026, yang mencapai tingkat terendah dalam enam dekade.

BACA JUGA:Tanpa Sengaja, Tiga Sandera Tewas Ditembak Pasukan Pertahanan Israel

Di Eropa, meskipun produksi lignit masih signifikan, produksi tersebut diperkirakan akan sejalan dengan permintaan regional, dan diproyeksikan akan mengalami penurunan sebesar 20% pada tahun 2026. Batubara uap dan lignit menyumbang sekitar 87% dari produksi batubara global. Khususnya, Polandia telah berkomitmen untuk menutup produksi batubaranya. pertambangan batubara pada tahun 2049, yang menandakan penurunan bertahap dalam industri batubara.

BACA JUGA:3 Orang Rohingya Tewas Usai Baku Tembak Dengan Polisi Malaysia

Amerika Serikat dan Uni Eropa mengalami penurunan konsumsi batu bara yang mencapai rekor tertinggi, masing-masing mengalami penurunan sekitar 20%. Ke depan, Badan Energi Internasional (IEA) mengantisipasi perubahan lanskap batubara global, dengan memperkirakan penurunan permintaan batubara sebesar 2,3% pada tahun 2026. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya ketergantungan pada pilihan energi terbarukan lainnya, terutama di negara-negara seperti Tiongkok.

BACA JUGA:Lukas Enembe Mantan Gubernur Papua Meninggal Dunia Hari Ini.

Kesimpulan: Harga batu bara terkoreksi selama lima hari beruntun dan jatuh ke bawah level US$ 140. Selama lima hari tersebut harga batu bara jeblok 4,5%. Amerika Serikat dan Uni Eropa mengalami penurunan konsumsi batu bara yang mencapai rekor tertinggi, masing-masing mengalami penurunan sekitar 20%

 

Sumber: