DISWAYPROBOLINGGO.ID.New York, Minggu 14 September 2025.Rapat Dadakan Dewan Keamanan PBB akan menggelar sidang darurat atas permintaan Polandia, menyusul serangan pesawat nirawak atau drone Rusia yang masuk ke wilayahnya. Insiden ini memicu kegelisahan baru di Eropa sekaligus menguji soliditas NATO.
BACA JUGA:ADU KEKUATAN:Militer NATO Vs RUSIA Perang Besar Akan Terjadi BACA JUGA:Bunga Mawar Putih Diberikan:PNS Kementrian keuangan, Sri Mulyani Terharu Menteri Luar Negeri Polandia Radosław Sikorski menegaskan serangan tersebut tidak mungkin merupakan "kesalahan" seperti yang disebut Presiden AS Donald Trump. "Sembilan belas pelanggaran wilayah udara kami, beberapa lusin drone teridentifikasi, beberapa ditembak jatuh, dan berlangsung selama tujuh jam. Jadi kami tidak bisa mengatakan itu kecelakaan,"Katanya kepada media lokal, seperti dikutip The Guardian. Serpihan drone ditemukan hingga 300 mil ke dalam wilayah Polandia, yang merupakan anggota NATO, menandai pertama kalinya aliansi itu secara langsung menghadapi pesawat nirawak Rusia. Sikorski bersama menteri luar negeri Ukraina dan Lithuania menyebut serangan ini sebagai "provokasi yang disengaja dan terkoordinasi".BACA JUGA:Jaksa ICC Di Minta Batalkan: Penahanan Netanyahu
BACA JUGA:RISMI DIPECAT: Akhirnya 17 ASN
Yang Mana, Panglima Tertinggi NATO untuk Eropa, Alexus Grynkewich, menilai belum jelas apakah serangan itu dilakukan dengan sengaja. "Kami belum tahu apakah ini tindakan disengaja atau tidak,"Ujarnya dalam pengawasan, seraya menambahkan klaim Polandia soal jumlah drone masih perlu diverifikasi. Beberapa negara Eropa langsung memanggil duta besar Rusia. Menteri Luar Negeri Swedia, Maria Malmer Stenergard, menegaskan, "Pelanggaran Rusia tidak dapat diterima dan merupakan ancaman bagi keamanan Eropa." Kanselir Jerman bahkan berjanji meningkatkan dukungan militer, termasuk menggandakan jumlah jet tempur dalam misi pengawasan NATO di timur Eropa. Dalam Hal ini, Trump sejauh ini menunjukkan sikap ambigu. Trump hanya menulis di media sosial, "Ada apa dengan Rusia yang melanggar wilayah udara Polandia dengan drone? Ayo kita mulai!" tanpa mengutuk serangan tersebut. BACA JUGA:Perdana Menteri Baru Ukraina:Zelensky Serahkan Jabatannya Ke Svyrydenko BACA JUGA:Permintaan Dan Tuntutan 17+8:Prabowo Tuntutan 17+8 Ada Masuk Akal perlu Dipertimbangkan Duta Besar AS untuk NATO, Matthew Whitaker, memberi sinyal berbeda dengan menyatakan dukungan penuh. "Kami akan mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO," tulisnya di X. Perdana Menteri Polandia Donald Tusk memperingatkan bahwa serangan tersebut menempatkan negaranya pada risiko perang terbesar sejak Perang Dunia II. "Polandia lebih dekat ke konflik militer dibandingkan kapan pun sejak 1945,"lanjutnya. Sebagai langkah antisipasi, Warsawa menutup wilayah udara timur untuk penerbangan sipil hingga 9 Desember. Polandia juga mempercepat modernisasi militer, termasuk menanti pengiriman jet tempur F-35 dari AS pada tahun depan.