DISWAYPROBOLINGGO.ID.Dengan Keadaan Iran tengah menghadapi gelombang panas ekstrem yang melumpuhkan sebagian besar pasokan air dan listrik di seluruh negeri. Media pemerintah melaporkan pada Selasa,22 Juli 2025 bahwa permukaan air di bendungan utama telah turun ke titik terendah dalam satu abad akibat krisis cuaca tersebut.
BACA JUGA:Pengumuman:Zelensky ,Perang Rusia Ukraina Perdamaian Yang Terbaik
BACA JUGA:Waspada Peringatan Tsunami:Gempa M 7,4 Guncang Rusia
Melansir AFP, suhu ekstrem mulai melanda sejak Jumat lalu dan diperkirakan baru akan mereda pada Kamis mendatang. Otoritas meteorologi menyebut setidaknya 18 dari 31 provinsi terdampak, termasuk ibu kota Tehran. Kantor-kantor pemerintahan di sedikitnya 10 provinsi, termasuk Tehran, dipaksa tutup pada Rabu demi menghemat energi dan air. Di beberapa wilayah selatan dan barat daya Iran, suhu bahkan tercatat melonjak di atas 50°Celcius. Badan meteorologi Iran menyampaikan, sedikitnya 10 ibu kota provinsi mencatat suhu lebih dari 40°Celcius pada Senin, termasuk Teheran yang untuk pertama kalinya tahun ini menyentuh angka tersebut.BACA JUGA:Konsultan Kemendikbud Masa Nadiem Makarim : Kejagung Dijemput Paksa Terkait Kasus Croombook
BACA JUGA:IJAZAH PALSU: Respons Kubu Jokowi Selesai Gugatan di PN Surakarta Di Tolak
BACA JUGA:ISRAEL DIBANTU MAJIKANNYA :Trump Nyatakan Kerim Militer AS Serang Iran
BACA JUGA:Trump Dan Elon Musk Ribut Kemarin: Langsung Rusia Tawarkan Elon Musk Suaka Politik
Presiden Iran menambahkan bahwa kebijakan seperti memindahkan air dari wilayah lain ke Teheran hanyalah solusi jangka pendek dan tidak menyentuh akar persoalan. Kondisi ini menambah beban bagi pemerintahan Iran yang juga tengah menghadapi tantangan ekonomi dan sosial lain, termasuk inflasi tinggi serta ketegangan politik di kawasan.