DISWAYPROBOLINGGO.ID. Tel Aviv, Selasa 08 Juli 2025 .Dengan Adanya Pengakuan Palestina Komunitas Internasional Membuat Gerah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan sikap yang sedikit melunak soal pendirian negara Palestina saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Washington pada Senin,07 Juli 2025.
BACA JUGA:Haram Menyerah:Khamenei Berikan Amanat Usai Perang Dengan Israel
BACA JUGA:Baru 4 Bulan :Bobby Nasution, Sudah Tiga Ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi
Yang Mana, Netanyahu langsung menolak keras gagasan pembentukan negara Palestina yang selama ini disepakati komunitas internasional melalui solusi dua negara.
Juga, dalam jumpa pers bersama Trump di Gedung Putih, Netanyahu menyampaikan nada yang terkesan lebih lembut itu ketika ditanya awak media soal pembentukan negara Palestina.
"Saya kira Palestina harus punya kewenangan untuk memerintah sendiri, tapi tak ada kewenangan untuk mengancam kami,"Ujarnya Netanyahu, dikutip Washington Post.
BACA JUGA:Sekertaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto Dituntut: 7 Tahun Penjara
BACA JUGA:Putin Menang:Rusia Berhasil Dudukin Wilayah Strategis Ukraina
Meski terkesan melunak, Netanyahu tak semata-mata setuju soal pembentukan negara Palestina yang benar-benar merdeka. Dalam kesempatan yang sama, Netanyahu menegaskan bahwa meski warga Palestina punya hak untuk memerintah sendiri, soal kedaulatan dan keamanan tetap harus ada di bawah kendali Israel.
"Dan itu berarti kewenangan tertentu seperti keamanan secara keseluruhan akan berada di bawah kendali kami,"Sambungnya.
Netanyahu mengeklaim Israel akan "hidup" berdampingan dengan Palestina selama negara itu dipimpin oleh orang-orang yang tak berbahaya atau mengancam negaranya.
BACA JUGA:BOS APPLE Tegaskan :Tidak Setujuh Dengan Tawaran Donald Trump
BACA JUGA:Trump Dan Elon Musk Ribut Kemarin: Langsung Rusia Tawarkan Elon Musk Suaka Politik
Jawaban dia soal Palestina kali ini lebih lunak dibanding sebelumnya. Biasanya Netanyahu akan mengatakan telah mengerahkan seluruh karier politik untuk mencegah Palestina berdiri.
Yang Mana, Netanyahu dan Trump juga membahas rencana kontroversial mereka soal nasib warga Gaza.