DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarata,Rabu 25 Juni 2025.Putaran Perdagangan Saham Selama Adanya Saling Serang Israel Dan Iran Menyebabkan,Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir sebesar 30,45 poin (0,44%) ke level 6.838,7 pada penutupan sesi I, Rabu,25 Juni 2025. Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, IHSG hari ini longsor jelang libur panjang akhir pekan ini disebabkan aksi profit taking dan Bank Dunia.
BACA JUGA:HARGA AMBURADUL: Logam Mulia Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 6.000
BACA JUGA:Tembakkan Balasan : Iran Diserang AS, Tembakkan 20 Rudal ke Israel
Pilarmas merekomendasikan AMRT untuk perdagangan di sesi II. Pilarmas menjelaskan, aksi profit taking turut mewarnai perdagangan, sebelumnya indeks mengalami rebound. Namun, tekanan jual asing masih terjadi. Berdasarkan data kemarin, investor asing membukan net sell Rp 942,41 miliar di pasar reguler.
“Hal ini memberikan indikasi tekanan dari penjualan asing menunjukkan bahwa pasar masih rentan terhadap fluktuasi eksternal,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Rabu (25/6/2025).
BACA JUGA:Rp 7.043 T Luar Negeri RI Meningkat,Karena Ini?
BACA JUGA:Meraih Bintang Lagi;Harga Emas Meledak- ledak Tertinggi ke-11
Yang Mana, lanjut Pilarmas, Bank Dunia mengungkapkan ekonomi Indonesia berada dalam posisi rentan terhadap tekanan eksternal akibat ketidakpastian ekonomi global, yang dipicu oleh ketegangan geopolitik, seperti antara Iran dan Israel
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia menekankan, Indonesia tidak kebal terhadap dampak negatif dari kondisi global yang tidak menentu. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk tetap realistis dan waspada terhadap risiko-risiko yang mungkin muncul
Dalam Hal ini, Pilarmas menyebutkan, indeks saham Asia malah bergerak menguat, pasar masih dipengaruhi optimisme bahwa gencatan senjata yang di mediasi oleh Amerika Serikat (AS) antara Israel dan Iran akan berlanjut.
“Bisa Jadi , pasar juga mempertimbangkan gencatan senjata, karena laporan intelijen menunjukkan bahwa serangan rudal AS baru-baru ini gagal menghancurkan sepenuhnya fasilitas nuklir utama Iran,”Ujarnya.
Juga , Pilarmas mengatakan pasar juga merespon pernyataan Ketua Fed Jerome Powell. Di hadapan Senat AS, Powell mengungkapkan bahwa bank sentral berkomitmen untuk menahan inflasi dan kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil hingga dampak tarif menjadi lebih Terbuka.
BACA JUGA:Akhirnya Donald Trump Buat Investor Tersenyum: IHSG Ditutup Naik 4,79% Hari Ini
BACA JUGA:Agenda Membalas Di Persiapkan:Eropa ke Trump Soal Perang Tarif
“Hal ini mengindikasikan The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil hingga dampak tarif menjadi lebih jelas. Juga ada peluang pemangkasan dengan catatan inflasi ternyata tetap berada pada level rendah,”Ujarnya Pilar
Dari negeri bambu China, Pilarmas mengatakan, dimana Bank Rakyat China (PBoC) menyuntikkan total CNY 300 miliar ke lembaga keuangan melalui fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) satu tahun pada tanggal 25 Juni untuk menjaga likuiditas yang cukup dalam sistem perbankan negara tersebut.