DIDWAYPROBOLINGGO.ID.
Paman Sam , Minggu 08 Juni2025.Pertemanan Tidak Kekal ,Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa hubungannya dengan CEO Tesla Elon Musk telah berakhir. "Saya kira begitu, ya,"Ujarnya Trump kepada NBC News pada Sabtu ,07 Juni 2025, saat ditanya apakah ia merasa hubungan dekatnya dengan Musk telah berakhir. BACA JUGA:HAMPIR Rekor Tertinggi :Perdagangan Saham AS BACA JUGA:Selalu Amerika Serikat: Veto Resolusi DK PBB Adanya Gencatan Senjata Gaza Trump juga menjawab "Tidak", ketika ditanya apakah dia ingin memperbaiki hubungan yang telah rusak dengan Elon Musk. Komentar Trump ini merupakan pernyataan terbarunya sejak perseteruan sengit antara dirinya dan Musk terkuak di media sosial. Ketegangan ini muncul setelah miliarder teknologi tersebut secara terbuka mengkritik rancangan undang-undangan pajak dan pengeluaran presiden. Sebagian besar anggota Partai Republik telah berpihak pada Trump. Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan bahwa Musk telah "bertindak sangat keras" dan mungkin tidak akan pernah diterima kembali di pemerintahan Trump. Vance menyampaikan kepada podcaster Theo Von bahwa merupakan "kesalahan besar" bagi CEO SpaceX itu untuk menyerang Trump.BACA JUGA:Keuntungan Nvidia Berkejora:Wall Street Kontan Mabuk
BACA JUGA:Meroket Saham Baja:Wall Street Berkembang di Awal Juni
Pilihan Redaksi Trump Pertanyakan Kaitan antara Narkoba dengan Sikap Elon Musk Elon Musk Mau Bikin Partai Politik di Tengah Ketegangan dengan Trump Wapres AS Bela Trump Usai Dituduh Elon Musk Terlibat Kasus Epstein Selama berminggu-minggu, Musk telah mengkritik undang-undang andalan Trump, yang dijuluki "Big Beautiful Bill" itu, saat rancangan tersebut sedang dibahas di Kongres. Ia mengatakan bahwa jika disahkan, RUU itu akan menambah triliunan dolar ke defisit nasional. Juga, menurutnya, RUU tersebut juga "merusak" pekerjaan yang ia lakukan sebagai kepala DOGE, Departemen Efisiensi Pemerintah, dan upayanya untuk memangkas pengeluaran pemerintah AS. Melansir Business Insider, tak lama setelah meninggalkan DOGE setelah 129 hari menjabat, Musk mengunggah di platform media sosialnya X bahwa RUU tersebut adalah "kekejian menjijikkan", tapi Elon tidak mengkritik Trump secara langsung. Baru pada Kamis (5/6), Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia "kecewa" dengan perilaku Musk. Musk menanggapi dengan serentetan unggahan di X, menyatakan bahwa Trump akan kalah dalam pemilihan tanpa dirinya dan menuduh Trump terlibat dalam kasus Jeffrey Epstein, pelaku kejahatan seksual gadis-gadis di bawah umur, yang tewas bunuh diri di penjara saat menunggu dakwaan kasus perdagangan seks.BACA JUGA:KoPutin Berterima Kasih Ke Kim Jong Un,Bantuan Korut Rusia
BACA JUGA:Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Bilang 'Not For Sale':Tawaran Trump Ditolak Kandas
Musk sendiri kemudian menghapus unggahan tersebut, dan pengacara Epstein juga telah membantah tuduhan itu. Trump menanggapi melalui platform media sosialnya, Truth Social, dengan mengatakan bahwa Musk telah "gila." Dalam salah satu unggahannya, Trump bahkan mengancam akan membatalkan kontrak Musk dengan pemerintah federal. Dalam wawancaranya dengan NBC News pada Sabtu 07 Juni 2025, Trump mengatakan Musk telah tidak menghormati jabatan presiden. "Saya pikir itu hal yang sangat buruk, karena dia sangat tidak sopan. Anda tidak boleh tidak menghormati jabatan presiden,"Ujarnya Trump. Musk, orang terkaya di dunia, yang menyumbangkan sekitar US$250 juta untuk kampanye kepresidenan Trump, sempat mengisyaratkan selama perseteruan di media sosial bahwa Elon musk mungkin akan mendukung beberapa lawan Trump dalam pemilihan paruh waktu tahun depan, dengan memberikan dukungannya kepada para penantang anggota parlemen yang mendukung RUU pajak Trump. Ketika ditanya tentang kemungkinan Musk mendukung kandidat Demokrat yang melawan Partai Republik, Trump mengatakan Musk akan menghadapi "konsekuensi serius."