DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta,Senin 10 Februari 2025.Situasi Keadaan Perdagangan Tidak Stabil Yang Mana,Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh hingga 2% pada perdagangan hari ini, Adanya ketidakpastian global menjadi penyebab IHSG yang saat ini menyentuh level 6.600-an.
BACA JUGA:Balap Terus:Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Makin Tinggi
BACA JUGA:Balap Terus:Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Makin Tinggi
Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Senin (20/2/2025) pukul 10.40 WIB IHSG tercatat di 6.605,74, anjlok 2,04% dari posisi penutupan sebelumnya.
Menurut para analis pasar saham, penyebab utama dari kejatuhan IHSG adalah kekhawatiran mengenai kebijakan tarif Donald Trump dan sikap bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed yang diperkirakan akan semakin hati-hati setelah rilis data tenaga kerja.
BACA JUGA:Sukses Target Tertinggi:Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Fly to the Moon
BACA JUGA:Rekor Terwujud terus menerus ,Harga Emas Meledak - Ledak
Aqil Triyadi, Research Analyst PT Panin Sekuritas Tbk mengatakan kebijakan Donald Trump soal tarif dan data tenaga kerja AS yang kuat masih akan jadi pemberat IHSG.
" Kekhawatiran akan tensi tariff dagang yang meningkat; setelah Presiden Trump akan memberikan tarif impor baja dan aluminium sebesar 25% dan data tenaga kerja di US yang kuat mendorong The Fed ke depan untuk mempertahankan suku bunga nya,"Katanya Awak Media , Senin,10 Februari 2025.
BACA JUGA:Sukses Target Tertinggi:Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Fly to the Moon
BACA JUGA:Donald Trump Sanksi:ICCkarena Tangkap Netanyahu
"Seterusnya,yield obligasi AS 10 tahun terjadi kenaikan dan outflow asing masih akan menjadi pemberat,"Lanjutnya.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga memandang rilis data tenaga kerja AS jadi biang keladi ambruknya IHSG hari ini.
"Terlihat kemarin Jumat malam (tgl 7 Februari malam) rilis data lapangan kerja AS cukup kuat sehingga data tingkat pengangguran lebih baik dibandingkan perkiraan pasar (4% asli untuk bulan Januari 2025 vs 4,1% rata-rata perkiraan pasar), Selain itu terlihat dari data pertumbuhan rata-rata upah juga diatas perkiraan pasar"Ujarnya Arjun kepada Awak Media Hari ini.
Arjun menilai data tenaga kerja yang kuat membuat proyeksi terkait potensi pemangkasan suku bunga The FED (FFR) tidak se-optimis sebelumnya.