DISWAYROBOLINGGO.ID.Jakarta,Sabtu 18 Januari 2025.Pergerakkan Putaran Keuangan Selalu Mendapatkan Nilai Yang Tidak Di ingin Para Investor Asing ,Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini. Pada akhir hari Kamis16 Januari 2025, rupiah ditutup pada level (bid) Rp 16.355 per dolar Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA:Halilintar Data Inflasi AS: Batu Bara Dunia Melonjak 1%
BACA JUGA:Minta Perubahan Sikap Surat Perintah ICC: Negara NATO Tak Setuju Penangkapan Netanyahu
Pada waktu yang sama, Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 7,17%, DXY[1] melemah ke level 108,96, dan Yield UST (US Treasury Note) 10 tahun turun ke level 4,244%. Keesokan harinya yakni pada Jumat 17 Januari 2025, Rupiah dibuka pada level (bid) Rp 16.280 per dolar AS. Secara bersamaan Yield SBN 10 tahun turun ke 7,13%.BACA JUGA:Dengan Kekuatan IMPACT: Di Buka Rupiah
BACA JUGA:Donald Trump Pejabat California: Kurang Serius Kebakaran Masih Berkobar di LA
Pergerakan Rupiah cenderung melemah terhadap dolar AS dalam seminggu terakhir. Kondisi ini membuat pada Minggu ke-3 Januari atau rentang 13-16 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 9,57 triliun. Dalam hal ini terdiri dari beli neto Rp 0,01 triliun di pasar saham, jual neto Rp 4,17 triliun di pasar SBN, dan jual neto Rp 5,41 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). BACA JUGA:Muncul Beragam:Jelang Libur Natal, Wall Street BACA JUGA:Seperti Petak Umpet :Pergerakan Rupiah Sepanjang 2024 Juga untuk periode sepanjang tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai 16 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 2,63 triliun di pasar saham, jual neto Rp 0,59 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 5,84 triliun di SRBI. Yang Mana, premi CDS Indonesia 5 tahun per 16 Januari 2025 sebesar 75,06 bps, turun dibanding dengan 10 Januari 2025 sebesar 79,88 bps. "Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,"Ujarnya BI dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu18 Januari 2025.