DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta, Jum'at 10 Januari 2025.Dengan Keadaan Perekonomian Di Landa Angin Laut Lepas Di Mana Ayunan ,Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada Jumat pagi 10 Januari 2025.Yang Mana, karena terdorong sentimen dalam negeri terkait keanggotaan Indonesia di BRICS.
BACA JUGA:Pegang Kendali: Wall Street Kekuatan Saat Rilis Risalah The Fed
BACA JUGA:Wacana IHSG Awal 2025, Terjun Untuk Saham Prioritaskan Di Pertahankan
BACA JUGA:Ambruk: Rupiah Ditutup, Dolar Naik ke Rp16.190
BACA JUGA:Waspada Rupiah Dalam Keadaan Demam!Hari Pertama Perdagangan 2025
“Disisi lain, aliansi BRICS tidak begitu memberikan keuntungan untuk Indonesia karena ekonomi China diproyeksikan akan melambat terutama pasca kembali terpilihnya Donald Trump yang memicu proteksionisme dagang,”Ujarnya Ibrahim. Lebih lanjut Ibrahim menambahkan, ketidakpastian ekonomi global karena perang dagang antara China dan AS, akan mengacak stabilitas ekonomi di beberapa negara, dan ini tentunya akan berimbas pada Indonesia. Ditambah lagi ancaman Trump pada negara anggota BRICS jika melakukan dedolarisasi.“Reaksi Trump perlu untuk diwaspadai, karena dia merupakan salah satu pemimpin yang membuktikan ucapannya,” tegas Ibrahim.
Ibrahim mengatakan, jika AS memberlakukan tarif 100% pada negara anggota BRICS, tentu Indonesia akan terkena imbas dari kebijakan tersebut, tidak bisa dipungkiri ini juga akan menjadi tantangan bagi ekonomi Indonesia dalam jangka waktu pendek atau menengah. Hal ini juga akan menyebabkan penurunan tajam pada volume ekspor, terutama untuk produk-produk yang sangat bergantung pada pasar AS. “Tidak hanya itu, kekhawatiran ketergantungan yang semakin kuat pada China masih menghantui Indonesia. Guna untuk menghindari hal tersebut, Indonesia lebih gencar mendiverifikasi mitra secara bilateral untuk survive dari ketidakpastian ekonomi global di masa yang akan datang,” tutup Ibrahim.