Pegang Kendali: Wall Street Kekuatan Saat Rilis Risalah The Fed

Kamis 09-01-2025,20:34 WIB
Reporter : KANS HABSHI
Editor : KANS HABSHI

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Paman Sam ,Kamis 09Januari 2025. Bursa Saham Dalam Situasi Tidak bisa di tebak Yang Ma,naIndeks-indeks Wall Street mayoritas menguat pada Rabu 08 Januari 2025. Setelah risalah The Fed pertemuan Desember menunjukan adanya kekhawatiran risiko kenaikan inflasi yang terus berlanjut.

Dikutip dari CNBC internasional, S&P 500 naik 0,16% ditutup pada level 5.918,25. Sedangkan Dow Jones Industrial Average mencatat kinerja lebih baik dengan naik 106,84 poin atau 0,25%, mengakhiri perdagangan di level 42.635,2. Sementara Nasdaq Composite turun tipis 0,06% menjadi 19.478,88.

Meski demikian, ketiga indeks utama ini tetap berada di jalur untuk membukukan kerugian mingguan kedua berturut-turut.

BACA JUGA:Kuasai Kota Ukraina : Rusia Berhasil

BACA JUGA:Awal Tahun :Harga Emas Antam (ANTM)

Risalah rapat Desember The Fed yang dirilis menunjukkan bahwa hampir semua peserta komite menilai risiko kenaikan inflasi semakin meningkat. Hal ini menambah kekhawatiran investor bahwa pemangkasan suku bunga tahun ini mungkin lebih sedikit dari yang diharapkan.

“Dalam membahas prospek kebijakan moneter, peserta menunjukkan bahwa Komite berada di atau mendekati titik dimana perlambatan laju pelonggaran kebijakan menjadi tepat,” demikian isi risalah tersebut.

Imbal hasil obligasi AS, yang terus naik karena spekulasi bahwa tarif dan kebijakan pajak Presiden terpilih Donald Trump dapat memicu lonjakan inflasi, berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan Rabu. Tingkat imbal hasil obligasi AS 10 tahun sempat mencapai 4,7%, mendekati level yang terakhir terlihat pada akhir April.

Akhirnya mencerna berbagai data ekonomi minggu ini, perhatian investor kini tertuju pada laporan data tenaga kerja untuk Desember yang akan dirilis Jumat mendatang.

BACA JUGA:Waspada Rupiah Dalam Keadaan Demam!Hari Pertama Perdagangan 2025
BACA JUGA:Ambruk: Rupiah Ditutup, Dolar Naik ke Rp16.190

“Para pengamat semakin kesulitan memprediksi jalur suku bunga, pertumbuhan, dan inflasi karena ketidakpastian terkait kebijakan Trump yang masih dikembangkan. Pasar bisa menjadi lebih bergejolak jika ada kejutan dalam rilis data tenaga kerja Jumat ini,” kata Jeffrey Roach, kepala ekonom di LPL Financial.

penggerak terbesar di S&P 500 pada tahun 2024 dengan kenaikan lebih dari 340%, kembali turun untuk hari ketiga berturut-turut, melemah 2,5%. ,

Dalam Hal ini saham produsen chip Advanced Micro Devices (AMD) merosot 4,3% setelah mendapatkan penurunan peringkat dari HSBC.

Kategori :