DISWAYROBOLINGGO.ID.Jakarta,Kamis 28 Nopember 2024.Dengan Beberapa Minggu ini Perdagangan selalu Aja lari Dari prediksi Di Mana ,Nilai tukar rupiah dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) potensi menguat pada Kamis hari ini 28 Nopember 2024, seiring dengan Tekanan The Greenback Yang Mulai Stabil.
BACA JUGA:Dolar Sehasta Jadi :Rp 16.000, Rupiah Melemah
BACA JUGA:Versi Quick Count: Pramono Menang,Terima Kasih Mas Anies & Pak Ahok
Merujuk data Refinitiv, rupiah pada Selasa kemarin (26/11/2024) terdepresiasi 0,38% berada di level Rp15.925/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.939/US$ hingga Rp15.880/US$.
Pelemahan ini merupakan yang terdalam sejak 12 Agustus 2024 yang sebelumnya berada pada level Rp15.950/US$.
Lembaga BMI Research, bagian dari Fitch Solutions Company asal Amerika Serikat (AS), dalam Indonesia: Downside Risks Dominate Rupiah menjelaskan rupiah Indonesia menghadapi tekanan depresiasi setelah kemenangan Trump dalam Pemilu AS.
Kebijakan Trump diperkirakan akan sangat mengutamakan ekonomi domestik, termasuk dengan melakukan proteksi. Kondisi ini membuat investor kembali menaruh uangnya di AS.
BACA JUGA:Mampu Turunkan PPN Jadi 5% :Presiden Prabowo ,Jangankan Menunda
BACA JUGA:Keluarga Besar SAE Memberikan Dukungan Tulus Dan Ikhlas : Muhammad Haris Calon Bupati Probolinggo
Inflasi AS juga diperkirakan bisa naik kembali sehingga membatasi pelonggaran suku bunga The Fed.
"Rupiah kemungkinan akan lebih lemah jika Bank Indonesia (BI) tidak campur tangan untuk menghentikan penurunannya," tulis BMI.
Dalam Hal ini, indeks dolar AS (DXY) mulai sedikit mereda setelah semakin mereda situasi di Timur Tengah.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan gencatan senjata Lebanon akan mulai berlaku Rabu 27 Nopember 2024. Di mana, setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan gencatan senjata dengan Hizbullah akan memungkinkan Israel untuk memfokuskan perhatiannya pada Hamas dan musuh bebuyutannya Iran.
"Gencatan senjata akan dimulai pukul 4:00 pagi waktu setempat," kata Biden, saat berbicara di Gedung Putih setelah kantor Netanyahu mengumumkan para menterinya telah menyetujui kesepakatan tersebut, dikutip AFP.
Sebagai informasi, AS adalah sekutu utama dan pendukung militer Israel. Dilaporkan bagaimana 10 menteri Israel memberikan suara mendukung dan satu menentang.