DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta,Sabtu 16 Nopember 2025Elon Musk, miliarder teknologi Amerika Serikat (AS), tiba-tiba bertemu dengan pejabat Iran. Hal ini dilaporkan The New York Times Kamis, merujuk narasumber anonim.
BACA JUGA:Pertempuran Jarak Dekat :Brigade al-Qassam Hamas Bantai 15 Tentara Israel
BACA JUGA:Bunyian Lonceng Perdagangan Mengema : IHSG- Rupiah dalam Ancaman
Surat kabar tersebut mengatakan pertemuan dilakukan lebih dari satu jam di lokasi rahasia, Senin lalu. Pertemuannya dengan duta besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani tersebut diyakini guna Meredakan Ketegangan Teheran Dan Washington. Perlu diketahui Musk kini bersekutu erat dengan Donald Trump. Trump memenangkan pemilu presiden AS 5 November lalu dan akan dilantik sebagai presiden AS ke-47 Januari 2025.Surat kabar tersebut mengutip sumber anonim Iran menggambarkan pertemuan antara orang terkaya di dunia dan Iravani sebagai hal "positif". Namun, baik tim transisi Trump maupun misi Iran untuk PBB tidak segera mengonfirmasi pertemuan tersebut.
BACA JUGA:BURSA: Bos BEI Informasikan Wujudnya Emiten Energi Jumbo Bakal Melantai
BACA JUGA:Dikerim Ke Gaza:Tentara Bayaran Saat Israel Mundur
Merujuk AFP, jika pertemuan ini dikonfirmasi, maka ini memberi indikasi bahwa Trump sangat serius tentang diplomasinya dengan Iran. Di mana ia tidak memilih pendekatan yang lebih agresif yang sebelumnya disukai oleh kelompok konservatif di Partai Republik yang mendukungnya serta Israel. Ini, menurut laman Prancis itu, bisa menunjukkan bagaimana pengaruh Musk dalam pemerintahan Trump. Di mana Trumo telah ditampilkan sebagai "pembuat kesepakatan" yang hebat selama kampanye, meski tetap terbuka mendukung Israel. Di sisi lain, Iran kini memiliki presiden yang dianggap moderat Msaoud Pezeshkian. Ia diharapkan bisa menjernihkan masalah dengan AS. BACA JUGA:Pasar RI : Asing Ramai Minggat , Jalan Terbaik Untuk Investor BACA JUGA:BURSA: Bos BEI Informasikan Wujudnya Emiten Energi Jumbo Bakal Melantai Sementara itum selain Musk, Trump jug menugaskan sejumlah pengusaha kaya lain, Vivek Ramaswamy, untuk memimpin "Departemen Efisiensi Pemerintah" baru yang bertugas merombak birokrasi federal. Ini menimbulkan pertanyaan di AS soal kepentingan kelompok bisnis tertentu di pemerintahan Trump, termasuk Musk. "Kami membutuhkan revolusioner pemerintahan dengan IQ super tinggi yang bersedia bekerja 80+ jam per minggu untuk pemotongan biaya yang tidak menarik," Ujarnya sebuah posting di X, yang menambahkan bahwa "Elon & Vivek akan meninjau 1% pelamar teratas".