DISWAYPROBOLINGGO.ID.Paman Sam.Rabu 13 Nopember 2024.Sang Miliader Pemilik Akun Media Sosial X Elon Musk Membuat Respon Luar Biasa Dengan Adanya pengumuman Presiden terpilih AS Donald Trump soal jabatan baru yang diberikan kepadanya. Musk Menyampaikan Dirinya Akan Menjalankan Jabatan Dengan Baik Dan Memberikan Teguran kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pemborosan pemerintah.
BACA JUGA:Akan Serang Nuklir Iran : Menhan Israel Dengan Waktu Tepat Sasaran BACA JUGA:Gudang Judol di Cengkareng : Di Sikat Polisi 8 Ditangkap "Ini akan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh sistem, dan siapa pun yang terlibat dalam pemborosan pemerintah, yang jumlahnya ada banyak orang!" cetus Musk dalam pernyataannya, saat menanggapi pengumuman Trump, seperti dilansir Reuters, Rabu 13 Nopember 2024..Trump mengumumkan pada Selasa 12 Nopember 2024,bahwa dirinya menunjuk Musk untuk memimpin departemen baru bernama Departemen Efisiensi Pemerintahan. Trump juga menunjuk pengusaha farmasi AS keturunan India, Vivek Ramaswamy, yang juga mantan capres Partai Republik, sebagai co-lead untuk departemen tersebut.
BACA JUGA:Rekor Terwujud : Pilpres AS Berakhir Wall Street Perkasa, Indeks S&P 500
BACA JUGA:BURSA: Bos BEI Informasikan Wujudnya Emiten Energi Jumbo Bakal Melantai
"Musk dan Ramaswamy akan membuka jalan bagi pemerintahan saya untuk membongkar Birokrasi Pemerintah, memangkas kelebihan peraturan, memotong pengeluaran yang boros, dan melakukan restrukturisasi Badan-Badan Federal," ucap Trump dalam pengumumannya. Pimpin Departemen Baru Musk memposting ulang pengumuman Trump itu pada akun media sosial X miliknya, dengan menambahkan komentar berbunyi: "Orang-orang tidak tahu seberapa besar ini akan mengubah situasi!" "Ancaman terhadap demokrasi? Tidak, ancaman terhadap BIROKRASI," Tutur Musk dalam postingan lainnya pada akun media sosial X miliknya. BACA JUGA:200 Roket :Hizbullah Hujani Israel , Sirene Mengema Keras BACA JUGA:Ocehan :Netanyahu , Hizbullah Rencanakan Invasi Luar Biasa ke IsraelMusk juga menyebut inisiatif baru pemerintahan Trump itu "berpotensi menjadi 'Proyek Manhattan' pada zaman kita", yang merujuk pada program rencana AS untuk membuat bom atom pada era Perang Dunia II silam.
Dalam Hal ini, singkatan dari departemen baru yang dipimpin Musk ini, yakni DOGE dari nama resminya Department of Government Efficiency, secara kebetulan mirip dengan nama mata uang kripto "dogecoin" sedang gencar dipromosikan oleh Musk. Ramaswamy, yang merupakan pengusaha terkemuka yang mendirikan perusahaan farmasi Roivant Sciences, juga memberikan komentarnya atas penunjukan dirinya oleh Trump untuk memimpin departemen baru bersama Musk. "Kita tidak akan melakukannya dengan lembut, @elonmusk," tulis Ramaswamy dalam postingan media sosial X miliknya, sembari menyebut Musk. Ramaswamy sempat maju capres Partai Republik melawan Trump, namun kemudian dia mundur dari pencapresan dan memberikan dukungan kepada Trump. Musk dan Ramaswamy disebut sebagai pendukung kuat Trump dari sektor swasta selama pilpres tahun ini. Musk yang ditetapkan sebagai orang terkaya di dunia oleh Forbes, mendapatkan keuntungan besar dari kemenangan Trump dalam pilpres AS. Musk diperkirakan akan memiliki pengaruh luar biasa untuk membantu perusahaannya dan mendapatkan perlakuan baik dari pemerintahan Trump nantinya. BACA JUGA:Fluktuatif :Prediksi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Pekan Depan BACA JUGA:Elon Musk : Segera Berakhir Perang Rusia-Ukraina Musk telah memberikan jutaan dollar Amerika untuk mendukung kampanye pilpres Trump dan bahkan tampil di depan umum bersamanya. Trump sebelumnya telah mengatakan dirinya akan menawarkan peran dalam pemerintahannya kepada Musk. Meski memimpin departemen pemerintahan, Musk dan Ramaswamy tampaknya tidak akan berstatus menteri. Sebagian besar kepala departemen pemerintahan di AS juga harus mendapatkan konfirmasi dari Senat AS. Sejauh ini masih belum jelas formalitas seperti apa yang harus dilalui keduanya. Di Mana, dijelaskan oleh Trump dalam pengumumannya bahwa Departemen Efisiensi Pemerintahan yang nantinya dipimpin Musk dan Ramaswamy itu "akan memberikan saran dan bimbingan dari luar pemerintahan". Hal ini mengisyaratkan bahwa lembaga itu akan beroperasi di luar lingkup pemerintahan AS. Kendati demikian, keduanya akan bekerja sama dengan Gedung Putih dan Kantor Manajemen dan Anggaran untuk "mendorong reformasi struktural berskala besar, dan menciptakan pendekatan kewirausahaan" terhadap pemerintah yang belum pernah ada sebelumnya.