Bisa Terjadi Perang Nuklir: Rusia ,Ahli NATO Siaga Full.

Jumat 20-09-2024,19:52 WIB
Reporter : KANS HABSHI
Editor : KANS HABSHI

DISWAYPROBOLINGGO.ID . Jakarta, Jum'at 20 September 2024.Situs Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) merilis artikel analisis berisikan imbauan untuk siaga terhadap Bisa Terjadi Perang Nuklir Pecah Dampak Salah Perhitungan Rusia.

BACA JUGA:Senjata AK-47: Penampakan Ransel di Semak-semak Diduga Untuk Membidik Trump

BACA JUGA:Wasit Kena Jotos: PON 2024 Pemain Sulteng, Waktu Lawan Aceh

Artikel itu ditulis eks penasihat utama pertahanan nuklir dan rudal di Kepala Staf Gabungan, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon), Gregory Weaver, dengan judul " Desakan untuk Mempertahankan Pencegahan Nuklir (Nuclear Deterrence) NATO" pada 29 September lalu.

Dalam kajian strategis dan pertahanan, nuclear deterrence merupakan sebuah teori atau strategi di mana negara menganggap memiliki senjata nuklir akan mencegah negara musuh berani menyerang mereka. 

Di Mana , Untuk artikel analisis NATO ini, Weaver menilai para pemimpin NATO harus menyadari bahwa keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menginvasi Ukraina menunjukkan kecenderungan yang tinggi untuk mengambil risiko dan melakukan kesalahan perhitungan dalam menjalankan strategi perang.

"Kombinasi antara pengambilan risiko dan kesalahan perhitungan ini sangat meresahkan, terutama jika dibarengi dengan ancaman eskalasi nuklir yang berulang kali dilakukan Rusia,"Ujarnya Weaver dalam tulisannya itu.

BACA JUGA:Israel Kesal :Rekonsiliasi,Perdamaian Hamas dan Fatah di China

BACA JUGA:Netanyahu: Mengatakan,Yakin Kemenangan Total di Gaza, Saat di Kongres Amerika Serikat

Kedua, Weaver menuturkan kinerja pasukan Rusia di Ukraina sejauh ini mungkin meningkatkan ketergantungan Rusia pada senjata nuklir.

Karena, menurut banyak ahli perang, pasukan Rusia di Ukraina masih dalam keadaan "terhimpit" lantaran rencana invasi berjalan lebih lama dari prediksi awal. Beberapa laporan bahkan memperlihatkan kondisi pasukan Rusia yang mulai kewalahan menghadapi perlawanan pertahanan Ukraina yang diluar prediksi awal.

Dengan kondisi ini, Weaver menilai Rusia kemungkinan besar akan menyadari penggunaan senjata nuklir menjadi penting di awal konflik, baik untuk mencari kemenangan atau untuk mencegah kekalahan.

"Ini berarti menerapkan strategi detterence (strategi pertahanan) menghadapi eskalasi nuklir Rusia akan menjadi lebih penting dibandingkan menerapkan strategi mencegah agresi konvensional Rusia," Tuturnya Weaver.

BACA JUGA:Tanker Uni Emirat Arab yang Bawa 1500 Ton Bahan Bakar:Di Tahan ,Garda Revolusi Iran

BACA JUGA:BRUTAL!, 30 Orang Tewas:Israel Serang Sekolah yang Digunakan Menjadi RS di Lapangan Gaza

Kategori :