DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta,09 September 2024.Rupiah Tidak Kuat Dengan Dolar Amerika Serikat (AS) Pasca Data Ketenagakerjaan AS Sedikit Membaik.
BACA JUGA:Wall Street Terpuruk, Histori Pekan Terburuk
BACA JUGA:Diduga Cari Jabatan untuk Menantu: Eks Presiden Korsel Moon Jae In Jadi Tersangka Suap
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka ambruk 0,59% di angka Rp15.450/US$ pada hari ini, Senin 09! September 2014.Di Mana berbanding terbalik dengan penguatan Jumat lalu (6/9/2024) sebesar 0,23%.
Di Mana DXY pada pukul 08:53 WIB naik 0,05% di angka 101,22. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 101,17.
BACA JUGA:Silfester Matutina Maki-maki Rocky Gerung: Sosok Chico Hakim, Mantan Suami Wanda Hamidah yang Emosi
BACA JUGA:Kenang Kontribusi ke Hilirisasi Nikel: Luhut Berduka Faisal Basri Meninggal
Perputaran rupiah dipicu oleh kenaikan indeks dolar AS (DXY) selama dua hari berturut-turut. Kenaikan ini didorong oleh data ketenagakerjaan AS yang dirilis pada Jumat,06 September 2024.
Di Mana, pertumbuhan lapangan kerja AS di bulan Agustus tidak sesuai harapan dimana Non-Farm Payrolls (NFP) mencatat penambahan 142.000 pekerjaan, naik dari 89.000 pada bulan sebelumnya, namun masih di bawah proyeksi konsensus sebesar 161.000.
Dalam hal ini, tingkat pengangguran turun menjadi 4,2% dari sebelumnya 4,3%, sementara upah pekerja meningkat lebih tinggi dari perkiraan, tumbuh 0,7% secara bulanan dan 3,8% secara tahunan, melampaui ekspektasi masing-masing sebesar 0,3% dan 3,7%.
BACA JUGA:Investor Menanti:IHSG Galau, Data Cadangan Devisa RI Belum KeluaBACA JUGA:Harga Pertamax Rp 13.700:Per 10 Agustus, Pertamina Patra Niaga
BACA JUGA:Berhenti Beroperasi: Faktor Umur,Kapal Penampung Minyak Mentah Indonesia
Sehingga pasar masih memperkirakan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga, dengan kemungkinan besar penurunan sebesar 25 basis poin (bps) lebih diprioritaskan daripada 50 bps.
Gabungan data inflasi dan pasar tenaga kerja AS ini akan semakin memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (The Fed), yang akan diputuskan dalam pertemuan FOMC pada 18 September mendatang.Terjadi DXY menguat dan semakin menambah tekanan pada rupiah.