Program Makan Siang Gratis Tak Bisa Turunkan Stunting:Airlangga,Jawab Bank Dunia

Jumat 28-06-2024,19:02 WIB
Reporter : KANS HABSHI
Editor : KANS HABSHI

DISWAYPROBOLINGGO.Jakarta, Jum'at 28Juni 2024.Bank Dunia atau World Bank menyebut program makan siang gratis tidak bisa menurunkan angka stunting. Pasalnya, stunting dapat dicegah dalam periode 1000 hari dari awal kehamilan.

BACA JUGA:Cairkan Utang Baru Rp 132,2 Triliun:Pemerintah Sampai Mei 2024

BACA JUGA:Survey Hasil Pemilu AS Terbaru:Joe Biden vs Donald Trump,Sama - Sama Kandidat Tertua

Di Mana, 1000 hari pertama kehidupan anak, dimulai dari awal kehamilan hingga 2 tahun setelah lahir sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar agar tumbuh kembang tetap optimal.

Merespons hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program makan bergizi gratis yang diberikan pemerintah mulai tahun 2025 ditujukan untuk meningkatkan nutrisi di masa pertumbuhan anak.

“Tujuan makanan bergizi untuk (menjaga nutrisi) pertumbuhan (anak),”Ujarnya Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jumat 28 Juni 2024.

Tak hanya itu, Airlangga menyebut pemberian makan siang gratis dilakukan untuk meningkatkan level Programme for International Student Assessment (Pisa) Indonesia. Adapun, Pisa merupakan studi penilaian tingkat internasional yang diselenggarakan oleh OECD.

BACA JUGA:Menko Hadi Beri Penjelasan:tindakkan Tegas Di Lakukan Untuk Bandar Judi Online

BACA JUGA:Pemerintah Beri Peluang Ormas Garap Tambang Mineral

“Targetnya meningkatkan level Pisa Indonesia,”Sambungnya.

Skor PISA Indonesia, yang menilai dan mengevaluasi kemampuan siswa berusia 15 tahun dalam membaca, matematika, dan sains, secara konsisten berada di bawah rata-rata standar OECD, dan ini menjadi seperti kerikil dalam sepatu bagi Indonesia untuk bergabung dengan OECD.

Berdasarkan catatan OECD, rata-rata skor matematika siswa Indonesia adalah 366 poin, sementara rata-rata OECD 472 poin. Kemudian dalam membaca, skor rata-rata siswa Indonesia adalah 359 poin, sedangkan rata-rata OECD adalah 476 poin.

Rata-rata skor sains siswa Indonesia 383 poin, angka ini lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata OECD sebesar 485 poin.

Untuk laporan terbaru Bank Dunia bertajuk Indonesia Economic Prospect edisi Juni 2024 yang rilis pada Senin24 Juni 2024, lembaga yang bermarkas di AS itu menyebut makan bergizi gratis untuk anak sekolah dengan istilah school meals.

Bank Dunia mengaku kebijakan makan gratis di sekolah memang populer di berbagai negara. Bahkan, pada tahun 2022 ada 418 juta anak di dunia yang mendapatkan manfaat dari program tersebut.

Kategori :