Rafah;NetanyahSerangan Mematikan Israel Sebab Kesalahan Yang Sadis

Kamis 30-05-2024,11:01 WIB
Reporter : KANS HABSHI
Editor : KANS HABSHI

DISWAYPROBOLINGGO.Ragsh Kamis 20 Mei 224.Dengsn Gaya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan, serangan Israel di Rafah, Gaza Selatan merupakan kesalahan teknis yang tragis.

Serangan udara Israel yang membakar kamp penampungan warga Palesitana itu setidaknya menewaskan 45 orang pengungsi.  

BACA JUGA:Visa Gaming:Dubai Luncurkan Tujuannya Gamer ya Sampai Konten Kreator

BACA JUGA:Sistem Transportasi Cerdas di RI:Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin Dorong, Mencontohkan IKN

Kementerian Kesehatan Gaza dan layanan penyelamatan Bulan Sabit Merah Palestina menyampaikan rincian korban tewas terdiri dari 12 wanita, delapan anak-anak dan tiga orang dewasa, dengan tiga mayat lainnya hangus tak dapat dikenali.

"Di Rafah, kami telah mengevakuasi sekitar satu juta warga yang tidak terlibat perang ini, dan meskipun telah melakukan upaya terbaik untuk tidak membahayakan mereka," ucap pidato Netanyahu pada Senin 27 Mei seperti yang dilansr dari akun YouTube ABC News. 

Kutuk Kegilaan Pemerintah Israel Israel akan mematuhi hukum internasional dan menyelidikinya meskipun menghadapi pengawasan di pengadilan tertinggi dunia. "Sayangnya telah terjadi kegagalan teknis semalam. Kami sedang menyelidiki insiden ini dan akan menyampaikan kesimpulannya karena ini kebijakan kami," lanjutnya. 

BACA JUGA:Kemlu Rusia: Serangan Teroris 40 Tewas Di Kota Moskow

BACA JUGA:Menkopolhukam: Keterangan , Keberadaan Anggota TNI di Kejagung

Netanyahu tidak menjelaskan secara rinci mengenai kesalahan teknis tersebut, Juga Militer Israel awalnya mengatakan telah melakukan serangan udara yang tepat pada kompleks Hamas dan menewaskan dua militan senior

Peristiwa itu menambah kritik internasional terhadap Israel terkait perang dengan Hamas, termasuk sekutu yang menyatakan kemarahan atas kematian warga sipil.

Untuk itu Amerika Serikat mendesak Israel untuk melakukan penyelidikan internal setelah Tel Aviv melancarkan serangan udara mematikan di kamp pengungsi di Rafah.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan AS segera menghubungi Israel ketika berita mengenai serangan itu tersiar untuk mengungkapkan keprihatinan mendalam atas apa yang terjadi, meminta informasi lebih lanjut, dan mendesak Tel Aviv untuk melakukan penyelidikan penuh.

BACA JUGA:Afghanistan: Musibah Banjir Bandang Korban Anak Dan Lansia

BACA JUGA:Tenda Pengungsi:Hamas Kecam Serangan Israel

Kategori :

Terpopuler