DISWAYPROBOLINGGO.Jakarta, Jum'at 03 Mei 2024.Badan Usaha Milik Negara (BUMN),Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Heri Supriadi buka suara soal investasi Telkomsel di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Investasi BUMN di GOTO Menjadi Perhatian karena adanya unrealized loss atau kerugian yang belum nyata dialami Telkomsel.
BACA JUGA:Singapura:Jokowi Tawarkan Investasi Industri Tekstil
BACA JUGA:DIREKTUR UTAMA Microsoft:Ingin Bangun Pusat Riset AI di Indonesia
"Dapat kami sampaikan sebenarnya apa yang kita catat dari GOTO merupakan unrealized loss sebesar kira-kira Rp 403 miliar, sementara di periode yang sama tahu lalu kita mendapatkan unrealized gain sekitar jumlah yang sama, jadi sekitar Rp 800 miliar kalau kita lihat in total," kata Heri saat konferensi pers hasil RUPST Tahun Buku 2023 di Jakarta, Jumat 03 Mei 2024.
"Sehingga kalau kita membaca performance kita Telkom secara operational dan non operational, kalau yang report Q1 kita mencatat net income sekitar Rp 6,53 triliun dan ini tercatat mengalami penurunan 5,8 persen. Namun bila kita lihat exclude non realized loss-nya dari GOTO, maka periode sampai kuartal I 2024 kita catat net income sebesar Rp 6,33 triliun atau tumbuh 3,1 persen," sambungnya.
Di Mana Kuartal I 2024, GOTO berhasil mencatatkan pendapatan bersih (secara aktual) sebesar Rp 4,07 triliun atau naik 22,41 persen di kuartal I 2024. Perolehan itu naik 22,41 persen dari tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp 3,33 triliun.
BACA JUGA:Situasi Modal Bank Saat Ini?Rupiah Melorot Rot Rot
BACA JUGA:Privasi Pemain Timnas U-23:Wajib Di Jaga,KBRI Doha Menyarankan Warga Diaspora
Heri menjelaskan investasi Telkom di GOTO tidak hanya sebagai investasi yang ditanam untuk mendapat capital gain dari sahamnya, tapi lebih kepada sinergi yang terjalin dengan GOTO untuk menghasilkan value added kepada Telkom yang tidak bisa didapatkan tanpa adanya investasi tersebut.
"Kalau kita lihat, sinergi value yang kita dapatkan dari GOTO dari tahun ke tahun terus tumbuh secara signifikan. Dengan adanya sinergi yang kita dapat ini, kita belum memiliki rencana untuk melepas investasi kita di GOTO. Kita malah akan terus mengembangkannya untuk mendapatkan nilai maksimum dari sinergi tersebut yang kita harap dapat menutup semua investasi yang sudah kita investasikan di GOTO,"lanjutnya.
BACA JUGA:SIAPKAN NIK:Beli Pertalite dan LPG 3 Kg Dibatasi Mulai Juni 2024
BACA JUGA:JATUH IHSG:Diwarnai Konflik Iran-Israel
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menggaris bawahi bahwa dinamika harga GOTO yang baik turun tidak berpengaruh kepada laba operasional perusahaan.
"Menanggapi dinamika harga GOTO yang naik turun itu, itu unrealized loss atau unrealized gain, itu tidak berpengaruh kepada laba operasional. Memang ada (pengaruh) di laba bersihnya Telkom, tapi tidak di laba operasional," Ujarnya Ririek.
Sebelumnya, investasi Telkomsel di GOTO mencapai Rp 6,4 triliun dilakukan sejak Maret 2021. Investasi BUMN di GOTO ini sempat menjadi sorotan karena adanya unrealized loss atau kerugian yang belum nyata dialami Telkomsel.