Dibawa tiba-tiba
Iwan lalu dibawa oleh Serda AAM pada 16 Desember 2022. Iwan dijemput secara tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
“Saat itu Iwan lagi tidur dan dibangunkan untuk pergi . Dipangkas dulu dia sebelum pergi, belum makan pun dia kata mamanya. Bahkan kami keluarga belum dipanggil untuk berdoa waktu itu,” kata dia.
“Tiba-tiba saja sore hari karena malamnya langsung pergi ke Padang,” Lanjutnya.
BACA JUGA:Curi Uang: Lalu Beli Mobil & iPhone
BACA JUGA:Penyelundupan:Via Kargo Pesawat,Perdagangan Satwa
Keluarga jual mobil hingga tanah
Yanikasi mengatakan keluarga Iwan bukanlah keluarga ekonomi berlebih. Bahkan, uang untuk membayar seleksi Bintara kepada Serda AAM diperoleh dengan cara menjual mobil hingga tanah mereka di kampung.
“Setelah dirinci Rp 241 juta lebih, Rp 250 juta di rekening aja. Belum dihitung biaya-biaya yang lain . Iya sudah dikasih (ke pelaku), orang tua Iwan sudah menjual mobil, jual tanah, demi cita-cita Iwan,” sambungnya.
“Iwan ini bersikeras untuk menjadi abdi negara,” tuturnya.
Awal kecurigaan keluarga
Sejak diberangkatkan ke Padang, keluarga Iwan tak menaruh curiga. Pasalnya, Iwan berangkat bersama Serda AAM yang sudah mereka anggap sebagai keluarga.
“Jadi sudah percayalah orang tua si Iwan si Serda ini karena si Serda ini sudah dianggap keluarga, anak, di anggap abang si korban. Sudah kami anggap keluarga, anak,” sambungnya.
Namun, pada bulan Juni 2023, keluarga mulai merasakan kecurigaan. Iwan tak kunjung memberi kabar. Di sisi lain, Serda AAM saat ditanya selalu mengulur-ngulur waktu. Serda AAM berdalih Iwan sedang mengikuti pendidikan Bintara dan kondisinya sehat.