DISWAYPROBOLINGGO.Jakarta, Kamis 22 Februari 2024.Sejumlah pedagang warung tegal (warteg) mengeluhkan terkait harga beras yang semakin mahal. Hal ini membuat ongkos bahan baku membengkak.
BACA JUGA:DI BATASI,Hanya Boleh Beli 5 Kg:Beras Langka, Ada Ritel
BACA JUGA:Efek Rupiah Tembus Rp 15.820 per Dolar AS,IHSG Diproyeksi Sideways
Kenaikan beban pokok untuk beras, membuat margin keuntungan atas sepiring nasi, lauk, dan sayuran menipis. Ini belum mencakup biaya yang tak terlihat seperti ongkos angkut, hingga bensin.
Dihuni Setan hingga Raja Jin, Ini 10 Lokasi Terangker Tanah Air
Pemilik warteg di Jalan Juanda II, Jakarta Pusat, Tri Hayati Menyebut, Harga Beli Beras Sekarung Yang Berbobot 50 kilogram (kg) Atau 60 Liter Mencapai Lebih Dari Rp700.000. Angka ini naik dari harga awal di kisaran Rp600.000-Rp650.000.
BACA JUGA:Saham:Prajogo Pangestu (TPIA) Naik 22 Persen
BACA JUGA:Hari INI TURUN!Harga Emas Antam
Perempuan berusia 36 tahun itu mengakui tetap mengambil kulakan dengan harga dan volume tersebut, daripada membeli per literan, yang sekarang bernilai Rp13.000-Rp14.000 per liter.
Minyak Goreng Subsidi Juga Menghilang di Pasaran
Harga Beras dan Sembako Meroket, Minyak Goreng Subsidi Juga Menghilang di Pasaran
"Intinya kita pinter-pinter ngatu, kalau enggak, ya kitanya enggak dapat untung," Ucapnya Tri, Senin 19 Februari 2024.
BACA JUGA:Rela Antre Warga Sumedang: Demi Beras Murah
BACA JUGA:Direktur Utama Antam: Perbedaan Nikel Dan Lithium Ferrophosphate Atau LFP
Tri menambahkan, pihaknya tidak mau menaikkan harga sepiring nasi demi mempertahankan pelanggan, sehingga memutar otak dengan cara lain.