Tom Lembong: Bantah Masalah IKN Dan Nikel

Tom Lembong: Bantah Masalah IKN Dan Nikel

Foto:Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Jawab Kritik Tom Lembong--

DISWAYPROBOLINGGO ID.Jakarta, Minggu 28 Februari 2024, Dengan Adanya Debat Cawapres Kemarin Di Mana Gibran Rakabuming Raka Menyebutkan Nama Tom Lembong Menjadi Heboh Sehingga Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Jokowi membantah omongan Thomas Lembong alias Tom Lembong soal IKN dan hilirisasi.

BACA JUGA:Kronologi Penangkapan Putra Wibowo Tersangka Kasus Robot Trading, Berawal dari Pelanggaran Imigrasi

BACA JUGA:Drone Karya Anak Bangsa , Axio Sekar Agri Hadir Unruk Industri Pertanian

Tom Lembong merupakan eks Menteri Perdagangan di era pemerintahan Presiden Jokowi periode pertama, serta eks Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kini dirinya menjadi Co Captain Timnas Anies-Cak Imin (AMIN).

 Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Jawab Kritik Tom Lembong

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terang-terangan mengkritik Tom Lembong. Pertama, soal pernyataan produksi Tesla di China tidak memakai nikel sebagai bahan baku kendaraan listrik.

Luhut membantah Tesla sudah tidak menggunakan nikel dan 100 persen menggunakan lithium ferro phosphate (LFP) untuk mobil listrik. Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk itu, kata dia, masih menggunakan nikel untuk baterai kendaraan listriknya.

“Tidak benar pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100 persen LFP atau lithium ferro phosphate untuk mobil listriknya. Mereka masih tetap gunakan nickel based baterai. Jadi seperti suplai nickel based baterai itu dilakukan oleh LG Korea Selatan untuk model mobil listrik yang diproduksi Tesla di Shanghai,” ujar Luhut.

BACA JUGA:Gempa Terjadi Berkekuatan 5,6 Magnitudo Di Bali

BACA JUGA:Gempa Terjadi Berkekuatan 5,6 Magnitudo Di Bali

Kemudian soal kritik Tom Lembong yang menyebut harga nikel ambles, Luhut mengingatkan bagaimana tren harga nikel dalam 10 tahun. "Anda kan pebisnis juga. Kan siklus dari komoditi itu kan naik turun, apakah itu batu bara, nikel, timah atau emas, apa saja," Sambungnya Luhut.

Luhut mencatat, dalam 10 tahun terakhir ini harga nikel dunia di kisaran USD 15.000, bahkan pada periode 2014-2019 ketika Indonesia mulai mencanangkan hilirisasi harga nikel hanya sekitar USD 12.000.

"Jadi saya tidak mengerti bagaimana Tom Lembong memberikan statement seperti ini. Bagaimana Anda memberikan advice bohong calon pemimpin yang anda dukung. saya sedih lihat ada," Ucapnya Luhut.

"Artinya intelektualitas Anda itu menurut saya jadi saya ragukan. Oke mungkin Anda betul seorang intelektual, tapi karakter Anda itu menurut saya tidak bagus," Lanjutnya.

Sumber: