20 Desember Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN)

20 Desember Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN)

Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional HKSN --

DISWAYPROBOLINGGO.ID-Hari ini 20 Desember diperingati sebagai Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN). Peringatan ini dalam rangka untuk meningkatkan nilai kesetiakawanan dan kebersamaan dalam bangsa dan negara Indonesia.

Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional diperingati setiap 20 Desember, sejak tahun 1958 hingga kini. Adapun peringatan tahunan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional diselenggarakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Menurut Kemensos peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional muncul berawal dari pertimbangan bahwa nilai kesetiakawanan sosial yang melekat dalam masyarakat Indonesia perlu dilestarikan dan diperkokoh. Begitu pula dengan kinerja dan persatuan para sosiawan atau pekerja sosial juga perlu ditingkatkan.

BACA JUGA:3 peringatan 14 Desember 2023.diantaranya ada hari monyet loh

Selanjutnya pada tanggal 20 Desember 1949, Kemensos berinisiasi menciptakan Lambang Pekerjaan Sosial dan Kode Etik atau Sikap Sosiawan. Tanggal 20 Desember dipilih karena bertepatan dengan peristiwa bersejarah bersatunya seluruh lapisan masyarakat untuk mengatasi permasalahan dalam mempertahankan kedaulatan negara.

Peristiwa bersejarah yang terjadi sehari setelah pasukan Belanda menyerbu dan menduduki Ibu Kota Negara Yogyakarta pada tanggal 20 Desember 1948 itu oleh Kementerian Sosial dijadikan sebagai Hari Sosial. Selanjutnya namanya diubah menjadi Hari Kebhaktian Sosial, lalu menjadi Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN).

Semenjak saat itu, tanggal 20 Desember diperingati sebagai Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional dan diperingati setiap tahunnya sampai sekarang. Tujuan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional setiap 20 Desember adalah sebagai wujud rasa syukur dan hormat atas keberhasilan seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam menghadapi ancaman penjajahan.

BACA JUGA:Jembatan kaca Seruni poin,wisata bromo telah rampung pengerjaannya

Selain itu, juga dalam rangka mengenang, menghayati dan meneladani semangat persatuan, kesatuan, kegotongroyongan dan kekeluargaan rakyat Indonesia yang bahu-membahu mengatasi permasalahan dalam mempertahankan kedaulatan bangsa atas pendudukan kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia oleh tentara Belanda pada 1948.

Sumber: