DIDWAYPROBOLINGGO.ID. Perseteruan Pemakaian Nuklir Pemerintahan Amerika Serikat Membatasi Penggunaan,Sehingga Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa proposal Amerika Serikat untuk kesepakatan nuklir bertentangan dengan kepentingan nasional Teheran.
BACA JUGA:Meroket Saham Baja:Wall Street Berkembang di Awal Juni BACA JUGA:SYAH MUNDUR: Elon Musk dari Pemerintahan Donald Trump Ali menegaskan bahwa negara itu tidak akan menghentikan pengayaan uranium. Masalah pengayaan uranium telah menjadi titik kritis dalam negosiasi antara AS dan Iran. Pengayaan uranium tetap menjadi kunci program nuklir Republik Islam tersebut, Ujarnya Khamenei dalam sebuah pidato, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu,04 Juni 2025.BACA JUGA:BOS APPLE Tegaskan :Tidak Setujuh Dengan Tawaran Donald Trump
BACA JUGA:TOLAK :Iran Tidak Ikut Pengayaan Uranium Untuk Kesepakatan Dengan Amerika Serikat
BACA JUGA:Memanas Asia: Tidak Stabil Rupiah-Yen Gara-Gara Pengaruh Perang India Dan Pakistan
BACA JUGA:SERANGAN BALIK UNTUK TRUMP:Xi Jinping Ada Resep Lemahkan Trump
Teheran mengatakan ingin menguasai teknologi nuklir untuk tujuan damai, dan telah lama membantah tuduhan oleh kekuatan Barat, bahwa mereka berusaha mengembangkan senjata nuklir. Iran bersikeras menyatakan pihaknya "tidak menyembunyikan apa pun" mengenai program nuklirnya. Hal ini disampaikan setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA), badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), meminta Teheran untuk lebih transparan. "Iran memiliki program nuklir yang damai... Kami siap memberikan jaminan ini kepada pihak atau entitas mana pun. Kami tidak menyembunyikan apa pun dalam hal ini," ucap Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam konferensi pers di Kairo, Mesir, di mana dia bertemu kepala IAEA Rafael Grossi.BACA JUGA:Kumat Darah Tinggi : Amerika Serikat , Mengagendakan Hentikan Ekspor Minyak Iran
BACA JUGA:Netanyahu Manusia Terhina: Pemimpin Eropa Marah Besar Kepada Netanyahu
Ditegaskan oleh Aragchi dalam pernyataannya bahwa tidak akan ada kesepakatan nuklir jika tujuannya adalah "menghentikan Iran dari aktivitas nuklir damai" yang merujuk pada aktivitas pengayaan uranium. "Jika tujuan negosiasi adalah untuk mendapatkan kepastian dan kepercayaan bahwa Iran tidak mengupayakan senjata nuklir, maka menurut pandangan saya, mencapai kesepakatan adalah hal yang mungkin terjadi,"Tegasnya.