Nilai Ekspor Nikel RI:Joko Widodo,Naiknya Luar Biasa Tembus Rp 510 Triliun

Rabu 07-08-2024,11:59 WIB
Reporter : KANS HABSHI
Editor : KANS HABSHI

DISWAYPROBOLINGGO.Jakarta.Rabu 07 Agustus 2024.Presiden Jokowi mengungkapkan, nilai ekspor nikel Indonesia semakin bertambah semenjak pemerintah memutuskan menyetop ekspor bahan mentah. Saat ini, Nilai Ekspornya Mencapai Rp 510 Triliun.

BACA JUGA:Jadi Otak Demo :PKB Bantah,Justru Gus Ipul Dalang Kekisruhan

BACA JUGA:Investor Menanti:IHSG Galau, Data Cadangan Devisa RI Belum Keluar

"Dari yang sebelumnya Rp 33 triliun melompat jadi kira-kira Rp 510 triliun rupiah. Lompatan sangat besar sekali. Meskipun sekali lagi awal-awal banyak yang tidak setuju, pro dan kontra," kata Jokowi di Kabupaten Kendal, Rabu 06 Agustus 2024.

Tak hanya penolakan dari dalam negeri, Jokowi mengungkapkan keputusannya menyetop ekspor bahan mentah nikel juga membuat Indonesia digugat oleh Uni Eropa.

"Dan kita kalah. Tapi saya sampaikan negara ini adalah negara yang berdaulat, kepentingan nasional adalah segala-galanya buat kita, tidak bisa kita didikte oleh siapa pun. Saya sampaikan pada menteri maju terus, digugat kalah, banding,"Lanjutnya.

BACA JUGA:Selesaikan Dulu:Persoalan Lahanya?Hasto Kritik Jokowi, Ajak Influencer ke IKN

BACA JUGA:Kemenperin?Sri Mulyani,Tidak Jelas soal Isi 26.415 Kontainer yang Tertahan

Dalam Hal ini,Jokowi berharap ke depan ekosistem yang sedang dibangun untuk baterai kendaraan listrik dan kendaraan listrik menjadi ekosistem yang besar dan terintegrasi satu sama lain.

"Smelter nikel dan turunannya di Morowali, di Wedape dan lokasi-lokasi lainnya sudah mulai berjalan.

Yang kedua di bulan Agustus dan September smelter dari PT Freeport dan PT Aman di Sumbawa dan Gresik juga sudah akan berproduksi.

BACA JUGA:Menko Hadi Beri Penjelasan:tindakkan Tegas Di Lakukan Untuk Bandar Judi Online

BACA JUGA:Cairkan Utang Baru Rp 132,2 Triliun:Pemerintah Sampai Mei 2024

Yang ketiga bauksit di Mempawah, Kalimantan Barat saya kira bulan ini atau bulan depan maksimal juga mulai percobaan produksinya,"Ujarnya.

"Sehingga kalau semuanya jadi, ekosistemnya akan terbangun, kita akan bisa masuk ke global supply chain yang akan memberikan nilai tambah yang besar baik masalah rekrutmen tenaga kerja maupun pertumbuhan ekonomi kita,"Tutupnya.

Kategori :